Mengelola Masa
Muda
(waktu, pikiran
dan hati)
Oleh : Febri
Satria Yazid
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, mengelola mempuyai makna mengendalikan dan kalau dapat mengendalikan
suatu peristiwa dengan baik dikatakan
bahwa hal tersebut terkelola.
Masa muda, oleh berbagai disiplin
ilmu dikategorikan sebagai suatu fase transisi remaja menuju usia dewasa dalam kehidupan
yang sangat kritikal dan perlu dikelola sedemikian rupa agar dapat dilewati
dengan baik, karena penuh gejolak dalam diri ,menuntut suatu idealisme.
Begitu pentingnya mengelola masa
muda ini, sehingga Rasulullah
Shallahu’alaihi wa sallam , bersabda agar kita memanfaatkan lima perkara :
1. Waktu
mudamu sebelum datang waktu tuamu
2. Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
3. Masa
kayamu sebelum datang masa kefakiranmu
4. Masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu
5. Hidupmu
sebelum datang kematianmu.
Pesan Rasulullah ini mengingatkan
umatnya untuk tidak menyia-nyiakan 5 aspek kehidupan dan kita akan bahas dengan
lebih rinci tentang bagaimana mengelola masa muda, meliputi penggunaan waktu,
mengelola pikiran dengan menginput hal-hal postif ke alam pikiran kita baik
pikiran yang muncul dengan penuh kesadaran maupun pikiran alam bawah sadar .
Demikian juga mengelola qalbu (hati), perlu dijaga ,agar tidak kotor, sebagai
lantera kehidupan.
Begitu pentingnya waktu hingga Allah SWT
bersumpah “ demi masa (waktu), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
keadaan rugi , kecuali orang-orang yang beriman , beramal shaleh, saling
menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran ( QS Al’Ashar
1-3 ). Pemanfaatan waktu agar optimal dan tepat sasaran amat erat kaitannya
dengan mengelola pikiran yang merupakan hasil oleh otak manusia.
Mengelola
pikiran, banyak sekali firman-firman Allah SWT tentang pikiran ini.
Afala ta’qiluun, afala tatafakkarun, apakah kamu tidak berfikir, apakah kamu
tidak gunakan akalmu, meliputi kecerdasan spiritual tentang keimanan,
kecerdasan fisikal melalui amal sholeh, kecerdasan intelektual agar kita mampu
saling menasehati tentang kebenaran , kecerdasan emosional agar dapat
berperilaku sabar. Uraian di atas
menggambarkan bahwa porsi kehidupan kita untuk sesama lebih besar dibanding
dengan kehidupan individu,karenanya Rasulullah SAW bersabda “ khairunnas
anfa’uhum linnas”, sebaik baik manusia adalah yang paling banyak memberi
manfaat kepada sesama.
Mengelola waktu,pikiran dan waktu dalam
masa muda dengan baik, berdampak lolosnya kita dari pergaulan bebas, tidak terlibat dalam
kenakalan remaja, dijauhkan dari penggunaan narkoba dan raih prestasi akademis
dan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang membanggakan. Menghasilkan kualitas
karakter yang meliputi, daya guna berkaitan dengan performance karakter yang komit, terarah, mempunyai etos kerja,
tekat yang kuat, penuh percaya diri,
punya inisiatif dan kretif yang sangat
dibutuhkan untuk menghadapi lingkungan yang terus berubah dan akhlak yang
merupakan karakter moral yang menghasilkan pribadi yang menghargai,
bertanggungjawab, mempunyai empati, rendah hati, mempunyai integritas yang
kuat, mempunyai rasa keadilan dan keteguhan moral.
Mewujudkan
karakter generasi muda yang berkualitas tidak terlepas dari bimbingan ,
dorongan dan semangat dari unsur di luar diri generasi muda untuk belajar keras
dan bekerja keras, agar pencapaian prestasi generasi muda dapat dimaksimalkan.
Menurut Pambudi,VP HR Citibank, kita
mendidik anak-anak kita untuk pekerjaan yang sekarang belum ada, karenanya
perlu mempelajari trend yang akan terjadi di masa depan, membentuk minat dan
kemampuan untuk mempelajari hal-hal yang baru dengan melakukan pengamatan
culture bahasa ke tempat-tempat yang berbeda dan baru, ke suku Badui misalnya,
menyalurkan hobby dibidang music,olah raga. Juga belajar mengambil resiko,
belajar melihat suatu peristiwa dari sudut pandang yang berbeda, menguji
kehandalan menghadapi tantagan dan terakhir generasi muda perlu diajak untuk
menikmati hidup,melakukan hal-hal yang mereka suka.
Dengan terlibatnya
keluarga,lingkungan saat generasi muda mengelola masa mudanya, peluang generasi
muda menjalani masa muda pada jalur yang benar kian tinggi. Banyaknya hal-hal
yang mesti generasi muda siapkan dalam mempersiapkan diri agar survive di masa
depan juga turut membantu generasi muda untuk lolos dari gangguan neqatif
karena waktu dan pemikiran mereka telah habis untuk menata diri sepanjang hari.
Membangun iklim yang sehat dan
menyiapkan sarana untuk memfasilitasi generasi muda dalam mengelola masa muda
dengan hal-hal positif tentu penting dilakukan, membangun karakter yang kuat
dan berkualitas sejak usia dini . Dengan demikian generasi muda punya bekal dan
rasa percaya diri yang memadai dalam menghadapi masa depan yang kian sarat
dengan tingkat persaingat ketat dan tuntutan yang makin tinggi.
Kekurangan mampuan untuk melihat apa
yang lebih penting atau lebih bermanfaat adalah bahaya terbesar ( pepatah
India) yang menghadang generasi muda dalam mengelola masa mudanya, karenanya
kemampuan tersebut mesti selalu diasah. Kehadiran informasi teknologi dan
informasi melalui media sosial telah membuat dunia ini tanpa batas. Informasi
apapun sekarang dalam hitungan detik telah dapat diketahui orang dibelahan dunia manapun. Menghalangi dan membatasi
generasi muda untuk akses ke ruang informasi tersebut tentu tidaklah mungkin,
karenanya orang tua dan guru berkewajiban untuk memberikan pemahaman agar
generasi muda mampu memilih dan memilah dalam menyerap informasi.(FSY)
Selemah lemahnya sedekah, yaitu me share artikel ini, agar dapat dibaca oleh banyak kalangan masyarakat, tapi Itupun kalau di izinkan oleh yang punya pena.
BalasHapus