Selasa, 08 Mei 2018

Mengelola Masa Muda



Mengelola Masa Muda
(waktu, pikiran dan hati)
Oleh : Febri Satria Yazid

            Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengelola mempuyai makna mengendalikan dan kalau dapat mengendalikan suatu peristiwa  dengan baik dikatakan bahwa hal tersebut terkelola.
            Masa muda, oleh berbagai disiplin ilmu dikategorikan sebagai suatu fase transisi remaja menuju usia dewasa dalam kehidupan yang sangat kritikal dan perlu dikelola sedemikian rupa agar dapat dilewati dengan baik, karena penuh gejolak dalam diri ,menuntut suatu idealisme.
            Begitu pentingnya mengelola masa muda ini, sehingga  Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam , bersabda agar kita memanfaatkan lima perkara :
1.      Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu
2.      Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
3.      Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu
4.      Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
5.      Hidupmu sebelum datang kematianmu.
Pesan Rasulullah ini mengingatkan umatnya untuk tidak menyia-nyiakan 5 aspek kehidupan dan kita akan bahas dengan lebih rinci tentang bagaimana mengelola masa muda, meliputi penggunaan waktu, mengelola pikiran dengan menginput hal-hal postif ke alam pikiran kita baik pikiran yang muncul dengan penuh kesadaran maupun pikiran alam bawah sadar . Demikian juga mengelola qalbu (hati), perlu dijaga ,agar tidak kotor, sebagai lantera kehidupan.
Begitu pentingnya waktu hingga Allah SWT bersumpah “ demi masa (waktu), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan rugi , kecuali orang-orang yang beriman , beramal shaleh, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran ( QS Al’Ashar 1-3 ). Pemanfaatan waktu agar optimal dan tepat sasaran amat erat kaitannya dengan mengelola pikiran yang merupakan hasil oleh otak manusia.
 Mengelola pikiran, banyak  sekali  firman-firman Allah SWT tentang pikiran ini. Afala ta’qiluun, afala tatafakkarun, apakah kamu tidak berfikir, apakah kamu tidak gunakan akalmu, meliputi kecerdasan spiritual tentang keimanan, kecerdasan fisikal melalui amal sholeh, kecerdasan intelektual agar kita mampu saling menasehati tentang kebenaran , kecerdasan emosional agar dapat berperilaku sabar.  Uraian di atas menggambarkan bahwa porsi kehidupan kita untuk sesama lebih besar dibanding dengan kehidupan individu,karenanya Rasulullah SAW bersabda “ khairunnas anfa’uhum linnas”, sebaik baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada sesama.
Mengelola waktu,pikiran dan waktu dalam masa muda dengan baik, berdampak lolosnya kita  dari pergaulan bebas, tidak terlibat dalam kenakalan remaja, dijauhkan dari penggunaan narkoba dan raih prestasi akademis dan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang membanggakan. Menghasilkan kualitas karakter yang meliputi, daya guna berkaitan dengan performance karakter  yang komit, terarah, mempunyai etos kerja, tekat yang kuat, penuh  percaya diri, punya inisiatif dan kretif   yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi lingkungan yang terus berubah dan akhlak yang merupakan karakter moral yang menghasilkan pribadi yang menghargai, bertanggungjawab, mempunyai empati, rendah hati, mempunyai integritas yang kuat, mempunyai rasa keadilan dan keteguhan moral.
Mewujudkan karakter generasi muda yang berkualitas tidak terlepas dari bimbingan , dorongan dan semangat dari unsur di luar diri generasi muda untuk belajar keras dan bekerja keras, agar pencapaian prestasi generasi muda dapat dimaksimalkan.
            Menurut Pambudi,VP HR Citibank, kita mendidik anak-anak kita untuk pekerjaan yang sekarang belum ada, karenanya perlu mempelajari trend yang akan terjadi di masa depan, membentuk minat dan kemampuan untuk mempelajari hal-hal yang baru dengan melakukan pengamatan culture bahasa ke tempat-tempat yang berbeda dan baru, ke suku Badui misalnya, menyalurkan hobby dibidang music,olah raga. Juga belajar mengambil resiko, belajar melihat suatu peristiwa dari sudut pandang yang berbeda, menguji kehandalan menghadapi tantagan dan terakhir generasi muda perlu diajak untuk menikmati hidup,melakukan hal-hal yang mereka suka.
            Dengan terlibatnya keluarga,lingkungan saat generasi muda mengelola masa mudanya, peluang generasi muda menjalani masa muda pada jalur yang benar kian tinggi. Banyaknya hal-hal yang mesti generasi muda siapkan dalam mempersiapkan diri agar survive di masa depan juga turut membantu generasi muda untuk lolos dari gangguan neqatif karena waktu dan pemikiran mereka telah habis untuk menata diri sepanjang hari.
            Membangun iklim yang sehat dan menyiapkan sarana untuk memfasilitasi generasi muda dalam mengelola masa muda dengan hal-hal positif tentu penting dilakukan, membangun karakter yang kuat dan berkualitas sejak usia dini . Dengan demikian generasi muda punya bekal dan rasa percaya diri yang memadai dalam menghadapi masa depan yang kian sarat dengan tingkat persaingat ketat dan tuntutan yang makin tinggi.
            Kekurangan mampuan untuk melihat apa yang lebih penting atau lebih bermanfaat adalah bahaya terbesar ( pepatah India) yang menghadang generasi muda dalam mengelola masa mudanya, karenanya kemampuan tersebut mesti selalu diasah. Kehadiran informasi teknologi dan informasi melalui media sosial telah membuat dunia ini tanpa batas. Informasi apapun sekarang dalam hitungan detik telah dapat diketahui orang dibelahan  dunia manapun. Menghalangi dan membatasi generasi muda untuk akses ke ruang informasi tersebut tentu tidaklah mungkin, karenanya orang tua dan guru berkewajiban untuk memberikan pemahaman agar generasi muda mampu memilih dan memilah dalam menyerap informasi.(FSY)
           



1 komentar:

  1. Selemah lemahnya sedekah, yaitu me share artikel ini, agar dapat dibaca oleh banyak kalangan masyarakat, tapi Itupun kalau di izinkan oleh yang punya pena.

    BalasHapus