Jumat, 18 Mei 2018

Hedonisme



         
HEDONISME
Oleh : Febri Satria Yazid
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia  dijelaskan tentang  Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM.Hedonisme ingin menjawab pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?"  Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia. Lalu Aristippos dari Kyrene (433-355 SM) menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Aristippos memaparkan bahwa manusia sejak masa kecilnya selalu mencari kesenangan dan bila tidak mencapainya, manusia itu akan mencari sesuatu yang lain lagi.
Perilaku kaum hedonis telah diingatkan oleh  Allah Subhanahu wata’ala,dalam firmanNya :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada segala apa yang diingini (syahwat), yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (al-Jannah).” (Ali Imran: 14)

Kalau kita baca penjelasan  Martin Seligman, dalam bukunya Authentic Happiness, hidup yang penuh kesenangan, ketika sebanyak mungkin kesenangan hidup telah dimiliki merupakan salah satu dari  3 macam bentuk kebahagiaan yg dicari oleh manusia dalam kehidupan ini . 2 macam lagi bentuk kebahagiaan adalah ;
Hidup yang nyaman ( good life ) ialah kehidupan, dimana segala keperluan kehidupan manusia telah terpenuhi. Terpenuhinya semua keperluan hidup secara jasmani, rohani dan sosial. Hidup yg aman, tentram, damai.
Dan hidup yang bermakna ( meaningful life), lebih tinggi lagi dari tingkat kehidupan yang nyaman, selain segala keperluan hidupnya telah terpenuhi, ia menjalani hidup ini dengan penuh pemahaman tentang makna dan tujuan kehidupan. Selain untuk diri dan keluarga nya, ia juga memberikan kebaikan bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Rasa kebahagiaan yang timbul ketika banyak orang lain mendapatkan kebahagiaan karena usaha kita, pleasure in giving, kebahagiaan dalam berbagi. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”
Bagi para penganut paham hedonisme, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, tidak peduli entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. Di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup di jalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati".
Pengajaran atau konsep moral dari Hedonisme adalah menyamakan kebaikan dengan kesenangan.
Pandangan hidup ini mengajarkan pada pengikut atau mereka yang siap mengikutinya bahwa pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan dunia harus dikejar, dan itulah tujuan hidup yang paling hakiki bagi manusia.
Dalam pengejaran dan pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan, hal-hal yang menjadi "etika" selalu diterjang.. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?,sudah lemahkah pagar iman dan agama ?
kalimat yang sering diucapkan oleh para hedonis:" kita tidak perlu pergi kesurga untuk mengalami kebahagiaan, karena di dunia ini, kenikmatan dan kebahagiaan serta kesenangan telah tersedia dan dapat kita miliki”.
Semoga dengan pagar iman dan ilmu agama yang kita miliki, kita bisa menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan dan tidak terjebak dalam kehidupan kaum hedonis, dapat menjalani hidup ini dengan penuh pemahaman tentang makna dan tujuan kehidupan (FSY)




1 komentar:

  1. Mudah mudahan kita tidak menjadi seorang Idealis pada kondisi "TIDAK BERDAYA" tapi menjadi Hedonis pada kondisi "BERLEBIH"

    BalasHapus