Jumat, 27 April 2018

Kebahagiaan


KEBAHAGIAAN
Febri Satria Yazid *pemerhati sosial

          Berbagai definisi kebahagiaan dalam kehidupan dari berbagai sudut pandang, ada yang melalui pendekatan filsafat , agama, psikologi dan biologi. Bahkan ada yang berpandang sempit ,menganggap‘sinar matahari adalah kebahagiaan yang murni’,karena memang dalam hidupnya tidak pernah menari di tengah hujan.Artinya wawasan kita turut menentukan sejauhmana kita memahami makna kebahagiaan itu,’ you are what you read’
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.
Para filsuf dan pemikir agama telah sering mendefinisikan kebahagiaan dalam kaitan dengan kehidupan yang baik dan tidak hanya sekadar sebagai suatu emosi. Para peneliti juga telah mengidentifikasikan beberapa hal yang berhubungan dengan kebahagiaan: hubungan dan interaksi sosial, status pernikahan, pekerjaan, kesehatan, kebebasan demokrasi, optimisme, keterlibatan religius, penghasilan, serta kedekatan dengan orang-orang bahagia lain.
Identifikasi yang dilakukan para peneliti tentang beberapa hal yang berhubungan  dengan kebahagiaan, dapat membantu kita dalam memaknai kebahagiaan itu dan yang terlebih penting, hal mana yang paling utama yang dapat memberi kebahagiaan dalam kaitan kaitan hidup yang baik dalam arti yang lebih luas dari sekedar emosi,tiap manusia mempunyai pemahaman yang berbeda.



1.Kebahagiaan berdasarkan pendekatan agama
Menurut pandangan agama Islam, untuk meraih kebahagiaan yang hakiki,Imam Hasan Al-Bashari – rahimakumullah – berkata“Carilah kebahagiaan dalam tiga hal: dalam sholat, dalam dzikr dan dalam tilawat Al-Quran.” .Sholat adalah cahaya, ketenangan dan ketentraman dalam jiwa kita. Sholat juga penghubung antara Allah dan hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Dengan sholat mereka menemukan ketenangan dan kebahagiaan. Bahkan dalam menghadapi musibah pun diperintahkan untuk sholat. Allah berfirman: “Dan memohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan kesabaran dan sholat…” Al-Baqarah : 45. Rasulullah bersabda: “Dijadikan ketenanganku di dalam sholat,” dan apabila mendapatkan kesulitan, beliau berkata kepada Bilal,” Wahai Bilal, qamatlah! Agar dengan sholat tersebut kami tenang.” (Imam Abu Dawud)
Serang mukmin sangat memerlukan ketenangan hati dan ketentraman jiwa. Karena itu, ia perlu memperbanyak dzikir kepada Allah, agar senantiasa berhubungan dengan Allah, bersandar kepada-Nya, memohon pertolongan dan ampunannya. Dengan senantiasa berdzikir kepada Allah dalam kondisi apapun, manusia akan merasa tentram, tidak ada rasa takut, tidak ada rasa khawatir dan kesedihan dalam jiwanya.Manusia yang mempeoleh ketenangan hati dan ketentraman jiwa senantiasa berfikir bahwa ‘jika Allah mengirim umatNya ke jalan berbatu, Dia memberi sepatu yang kokoh’. Oleh karenanya Allah berfirman:
“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Ar-Ra’du: 28
Kemudian Rasulullah Saw bersabda: “…Ketauhilah, di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuhpun baik, dan jika ia rusak, seluruh tubuh pun rusak. Ketauhilah, segumpal daging itu adalah hati.” (Bukhari Muslim).
Asuransi hati itu tidak ada. Karena itu,cintailah hatimu dengan cara menghentikan menggantungkan harapanmu kepada orang yang tidak selesai dengan dirinya sendiri.
“Sesungguhnya al-Qur-an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS al-Israa’).“Dan Kami turunkan di dalam al-Qur’an suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS al-Israa’: 8
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan (membaca) petunjuk Allah (al-Qur-an). Ingatlah, hanya dengan (membaca) petunjuk Allah (al-Qur-an) hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).
Artinya: dengan membaca dan merenungkan al-Qur-an  segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan.Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi bacaan al-Qur-an.


2.Kebahagiaan menurut pendekatan filsafat

Menurut Epikuros (341-270 SM), kebahagiaan adalah kelezatan hidup seseorang , kelezatan itu adalah menjadi tujuan hidup seseorang. Dalam hidup ini tidak suatupun yang baik selain kesenangan; dan tidak ada suatu keburukan kecuali kesakitan atau pederitaan; keutamaan tidak ada nilai bila tidak mengandung kebahagiaan. 
Menurut Aristoteles, manusia yang baik adalah manusia yang bermoral, jika selalu mengadakan pilihan rasional yang tepat dalam perbuatan-perbuatan moralnya dan mencapai keunggulan dalam penalaran intelektualnya orang seperti itu adalah bahagia. Kebahagiaan itu akan disertai juga dengan kesenangan, walaupun kesenangan inti yang sebenarnya dalam kebahagiaan. Karena yang menjadi intinya adalah rasio.
Menurut HAMKA, kebahagiaan itu dapat dibangun atas dasar paradigm I’tiqad, yakin dan iman yang teguh yang akan mengantarakan kepada kebahagiaan yang hakiki yakni kebahagiaan akhirat.
Berbuat kebaikan pada sesama, diyakini dapat memberikan kebahagiaan karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang dapat berbuat kebaikan pada sesama. Dalam bahasa bijak dikatakan ‘ seiring dengan bertambah usia, kau akan menemukan bahwa kau memiliki dua tangan. Satu untuk menolong diri sendiri, satu untuk menolong orang lain ‘.Sayangngya dalam kehidupan nyata banyak individu yang lebih didominasi oleh kekuatan  ego sehingga diri sendiri bukanlah sesuatu yang menjadi sumber segala kekuatan melainkan kekuatan eksternal atau dominasi pemahaman yang tidak produktif. Walhasil ancaman lebih punya peranan dominan ketimbang keinginan meraih sesuatu. Individu lebih terfokus pada menghindari kesengsaraan hidup ketimbang meraih kemakmuran; menciptakan kekhawatiran untuk dipecat ketimbang menciptakan prestasi kerja yang gemilang; mendewakan tahayul ,ketimbang keyakinan untuk meraih kesuksesan, kesehatan, kebahagiaan, dan seterusnya.
Kebahagiaan sejati ada dalam diri kita dan tidak bergantung kepada sesuatu di luar diri kita. Ketika kita sanggup bersyukur, menghargai diri sendiri, merasa diri aman,menerima diri sendiri, patut dicintai Tuhan, merasa kuat dan aman, itulah kebahagiaan.

3.Kebahagiaan berdasarkan pendekatan psikologis
Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat kata “bahagia” dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya cacat dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam Kosasih, 2002).
Kebahagiaan merupakan sebongkahan perasaan yang dapat dirasakan berupa perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian (Rusydi, 2007). Sedangkan happiness atau kebahagiaan menurut Biswas, Diener & Dean (2007) merupakan kualitas dari keseluruhan hidup manusia – apa yang membuat kehidupan menjadi baik secara keseluruhan seperti kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang tinggi ataupun pendapatan yang lebih tinggi.
Furnham (2008) juga menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan bagian dari kesejahteraan, contentment, to do your life satisfaction or equally the absence of psychology distress. Ditambahkan pula bahwa konsep kebahagiaan adalah merupakan sinonim dari kepuasan hidup atau satisfaction with life (Veenhoven, 2000). Diener (2007) juga menyatakan bahwa satisfaction with life merupakan bentuk nyata dari happiness atau kebahagiaan dimana kebahagiaan tersebut merupakan sesuatu yang lebih dari suatu pencapaian tujuan dikarenakan pada kenyataannya kebahagiaan selalu dihubungkan dengan kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi serta tempat kerja yang lebih baik.
Sumner (dalam Veenhoven, 2006) menggambarkan kebahagiaan sebagai “memiliki sejenis sikap positif terhadap kehidupan, dimana sepenuhnya merupakan bentuk dari kepemilikan komponen kognitif dan afektif. Aspek kognitif dari kebahagiaan terdiri dari suatu evaluasi positif terhadap kehidupan, yang diukur baik melalui standard atau harapan, dari segi afektif kebahagiaan terdiri dari apa yang kita sebut secara umum sebagai suatu rasa kesejahteraan (sense of well being), menemukan kekayaan hidup atau menguntungkan atau perasaan puas atau dipenuhi oleh hal-hal tersebut.”
Diener (1985) menyatakan bahwa happiness atau kebahagiaan mempunyai makna yang sama dengan subjective wellbeing (berlaku baik ) dimana subjective wellbeing terbagi atas dua komponen didalamnya. Kedua komponen tersebut adalah komponen afektif dan komponen kognitif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian kebahagiaan adalah perasaan positif yang berasal dari kualitas keseluruhan hidup manusia yang ditandai dengan adanya kesenangan yang dirasakan oleh seorang individu ketika melakukan sesuatu hal yang disenangi di dalam hidupnya dengan tidak adanya perasaan menderita.



4. Kebahagiaan dari aspek biologis
Menurut penelitian, rahasia kebahagiaan ialah tetap membuat diri anda sibuk
Hasil studi menunjukkan bahwa membuat pikiran tetap sibuk dengan tugas-tugas biarpun kecil dan tak berarti, bisa menghancurkan emosi-emosi negatif.
Namun, kabar buruknya ialah bahwa manusia nampaknya lebih senang bermalas-malasan untuk menghemat tenaga. Pemahaman yang keliru ini telah membuat manusia kehilangan kesempatan untuk menghancurkan emosi negative dan menghabiskan waktunya dengan melamun, merenungkan masa depan dan mengingat masa lalu menghabiskan hampir setengah waktu terjaga kita, pikiran yang mengembara terus menerus ini membuat kita semua sengsara.
Para psikolog di Universitas Harvard menemukan bahwa kita paling bahagia ketika kita "menjalani waktu sekarang" dan tidak memikirkan posisi kita di dunia.
Stres dan rasa was-was yang kronis dapat mempengaruhi system biologi dalam tubuh kita sedemikian rupa sehingga menjadi pemicu penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Hal ini karena terjadi peningkatan kadar kolesterol dan gula darah.
Dr. Nalini memberikan beberapa tips praktis untuk menjaga keseimbangan anatara kesehatan jiwa dan kesehatan fisik, misalnya aktif terlibat dalam kegiatan social,tak jadi pencemas.
Para penelitia di Australia meneliti mengenai hal-hal yang membuat seseorang merasakan kebahagiaan ;
1.    Gaya hidup yang sehat.
2.    Mampu menaruh angan dan tujuan yang masuk akal
3.    Percaya pada diri, mampu merealisasi tujuan dan harapan.
4.    Penuh cinta dan kesukaan
5.    Memiliki kehidupan social yang sehat
6.    Memiliki pasangan hidup yang tepat dan sepadan

Para penulis dari peneliti tersebut menyatakan bahwa poin terakhir itu merupakan kunci dari poin-poin yang lainnya. Dipercaya , pemilihan pasangan yang sepadan dan mampu mendukungnya dalam semua aspek bisa mempegaruhi banyak hal lain. Masalah dalam keluarga bisa mengarah kepada kegagalan dalam bentuk hidup lainnya, namun memahami bahwa anda memiliki teman hidup yang kuat dan bias mendukung akan membuat seseorang lebih percaya diri dan tenang. Hal ini yang akan menjamin kesuksesan seseorang.
Uniknya kesejahteraan dan kepenuhan dalam segi harta tidak dimasukkan dalam bahan baku kebahagiaan seseorang. ,karena menurut peneliti ,uang hanya bagian atau komponen dan konsekwensi dari poin 5 ( pemenuhan pekerjaan favorit) dan uang sendiri tidak mempengaruhi kebahagiaan.
Bahagia bukanlah tujuan hidup tetapi metode hidup. Bahagia itu bukan ‘jika,maka’,makanya ada orang yang sanggup berbahagia pada kondisi apapun.Rasa bahagia adalah sebuah rasa hormat pada diri sendiri.,menghargai diri seutuhnya, sepenuhnya dan mensyukuri bahwa diri kita ada.
Banyak orang yang tidak bahagia karena terganggu oleh pertanyaan ‘ mengapa harus terjadi’ saat menghadapi masalah.
Karena doktrinisasi dalam kurikulum pendidikan yang sangat kuat tentang sebab-akibat, akibatnya di alam bawah sadar muncul anggapan sangat kuat ‘ saya baru bahagia bila….’ Bahkan ‘saya hanya bahagia bila …..’
Kebahagiaan adalah disaat kita menyadari bahwa kita ada dan diri kita penting. Ada ribuan orang tidak bahagia hanya karena satu hal sepele. Semoga kita tetap bisa bahagia meski dihadapkan pada banyak hal yang tidak sepele.(FSY)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar