‘Keseleo’
0leh : Febri Satria Yazid
*Pemerhati sosial
Keseleo adalah gangguan yang biasanya terjadi pada sendi pergelangan kaki. Keseleo termasuk ke dalam jenis cedera yang terjadi pada otot, ligamen atau tendon (penghubung tulang dan otot), terpelecok; terkilir; salah urat.
Keseleo dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga kita perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi kaki keseleo dengan tepat sebagai upaya pertolongan pertama sebelum mendapatkan perawatan medis.Cara mengatasi kaki keseleo bisa dilakukan dengan perawatan sederhana di rumah, seperti mengompres dengan es batu hingga menggunakan obat-obatan. Banyak penyebab terjadi keseleo antara lain ; cedera akibat olahraga, memakai sepatu tinggi, permukaan jalan yang tidak beraturan. Cara mengatasi / mengobati keseleo juga beragam , ada dengan cara mengistirahtkan kaki dengan tidak banyak gerak selama 24-48 jam, menghindari tubuh bertumpu pada bagian yang keseleo, juga dengan cara memposisikan lebih tinggi pergelangan yang keseleo. Cara lain adalah dengan mengompres bagian yang keseleo dengan es batu berlapis handuk atau kain. Bisa juga dengan membalut bagian keseleo dengan perban. Cara mengatasi kaki keseleo selanjutnya adalah dengan menghindari pemicu perburukan gejala, salah satunya dengan tidak menggunakan air panas saat mandi setidaknya 3 hari setelah keseleo yang dapat memicu pembengkakan. Keseleo sering kali menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahankan. Untuk mengatasinya, penderita keseleo dapat menggunakan obat pereda nyeri
Selain keseleo pada sendi pergelangan kaki, ada juga istilah keseleo yang digunakan pada ucapan seseorang yang salah ucap, dalam bahasa populer sering kita dengan istilah ‘slip of the tongue’ yang berarti selip lidah atau keseleo lidah. Selip lidah adalah fenomena dalam produksi ujaran, yakni penutur terselip atau terkilir lidahnya sehingga kata-kata yang diproduksi bukanlah kata yang diinginkan atau dimaksud oleh penuturnya. Kilir lidah atau selip lidah (bahasa Inggris: slip of the tongue) merupakan kondisi pengucapan yang keliru antara hasil produksi tuturan dengan apa yang sebenarnya ingin diucapkan dan dimaksudkan. Ada kesulitan atau ketidak lancaran dalam berbahasa. Kilir lidah termasuk dalam kekeliruan berbahasa atau kekeliruan bicara karena penutur tidak memproduksi kata yang sebenarnya dikehendaki. Ketika penutur menyadari kekeliruan yang diperbuat, biasanya mereka melakukan perbaikan, senyap sebentar, melanjutkan tuturannya lagi, atau terkadang menambahkan komentar atas kekeliruan yang telah diucapkan tersebut. Jika keseleo lidah ini terjadi dalam kehidupan bermasyarakat , maka yang bersangkutan perlu mengklarifikasi dan meminta maaf atas salah ucap tersebut, bahkan jika ucapan tersebut mengandung unsur pelecehan terhadap satu ajaran, atau penodaan agama, yang bersangkutan dapat dipidanakan , berhadapan dengan penegak hukum , seperti yang dialami Basuki Tjahaya Purnama / Ahok di Kepulauan Seribu. Kisah pidato Ahok yang akhirnya membawanya ke penjara Cipinang.
Menurut Jaeger (2005), kilir lidah adalah suatu kekeliruan dalam perencanaan produksi tuturan, yakni ketika pembicara ingin menuturkan beberapa kata, frasa, atau kalimat, dan selama proses perencanaan berlangsung terjadi sesuatu yang keliru sehingga produksinya tidak sesuai perencanaannya.. Menurut Pateda (1989), selip lidah mengacu pada situasi pengucapan yang keliru, misalnya karena tidak ingat atau karena tekanan-tekanan yang bersifat psikologis. Menurut Tarigan (2009), selip lidah merupakan kesalahan-kesalahan ujaran, salah ucap
Sebagaimana ini berlaku dalam ucapan sehari-hari, ini juga berlaku dalam doa. Sehingga ucapan doa yang tidak disengaja, atau keseleo lidah sehingga terucap, tidak ada nilainya. Keliru dalam berdoa tidak memberikan pengaruh sama sekali, karena yang dinilai adalah apa yang disengaja dalam hati. Sementara kesalahan karena sabqul kalam (keseleo lidah), diampuni. Allah berfirman ‘Tidak ada dosa bagi kalian untuk kekeliruan yang kalian lakukan. (QS. al-Ahzab: 5)’. Dan Allah Maha Tahu maksud dan niat umatNya, dan Dia akan memberikan ijabah sesuai keinginan dan maksud yang ada dalam hati kita. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 337750). Dan jika doa ini ingin dikoreksi, karena merasa doa ini di luar kesengajaan , maka bisa kita baca secara langsung koreksinya, setelah membaca doa yang keliru tersebut.
Pribahasa 'mulutmu adalah harimau-mu', yang berarti bahwa perkataan bisa menjadi “senjata tajam” sehingga dapat menyakiti orang lain jika tidak dijaga bahkan kelompok, suku, etnis dan bahkan agama , perlu kita camkan sebelum kita bicara , seperti lirik dalam Lagu Ebiet G Ade Untuk Kita Renungkan agar suci lahir dan di dalam batin dan tengoklah ke dalam sebelum bicara, agar berpikir dulu debelum berucap dan singkirkan debu yang masih melekat di dalam kalbu kita ( FSY )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar