Minggu, 05 Juli 2020

Dilatih dan Didisiplinkan


Dilatih dan Didisiplinkan
Oleh ; Febri Satria Yazid
*pemerhati sosial

‘ saya selalu berpikir bahwa manusia itu seperti hewan, sementara teori konfusius mengatakan hal itu dapat diperbaiki . Saya tidak yakin manusia dapat diperbaiki, tapi mereka dapat dilatih , didisiplinkan .Anda dapat membuat seorang kidal menulis dengan tangan kanannya, tapi anda tidak benar-benar dapat mengubah insting alaminya ‘ ( Lee Kuan Yew )
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia latih/la·tih/ v, berlatih/ber·la·tih/ v 1 belajar dan membiasakan diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu. 2 berbuat agar menjadi biasa. Sedangkan mendisiplinkan/men·di·sip·lin·kan/ v membuat berdisiplin; mengusahakan supaya menaati (mematuhi) tata tertib.
            Atas keyakinan yang kuat itulah , Lee Kuan Yew membangun Singapura  selepas perang, penduduk setempat dibenarkan menjalankan pemerintahan sendiri tetapi masih belum mencapai kemerdekaan. Seterusnya pada tahun 1963 Singapura telah bergabung dengan Tanah Melayu bersama-sama dengan Sabah dan Sarawak untuk membentuk Malaysia,tetapi kemudian Singapura dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi sebuah republik pada 9 Agustus 1965. Selepas keluarnya dari Malaysia, Singapura mulai muncul sebagai kuasa perdagangan dunia. Banyak fasilitas dan kemajuan dicapai semasa pemerintahan Lee Kuan Yew. Pada tahun 1990, Lee Kuan Yew mundur dari politik dan memberi kuasa pemerintahan kepada Goh Chok Tong. Pada tahun 2004 pula, Goh Chok Tong meletakkan jabatan sebagai Perdana Menteri dan memberi jalur kepada anak Lee Kuan Yew yaitu Lee Hsien Loong untuk memerintah.
Lee Kuan Yew sangat membenci kekumuhan, citra Singapura harus diubah, bukan lagi negara khas dunia ketiga. Pemerintahan di era Lee mengeluarkan bermacam aturan yang keras pada gaya hidup jorok. Singapura melarang warganya untuk buang ludah sembarangan dan juga makan permen karet. Bila nekat melanggar, denda ribuan dollar langsung diberikan. Dia juga mengajarkan warganya untuk disiplin. Tidak boleh ada sampah berceceran disana. Bahkan ada denda yang sangat tinggi yang diberikan kepada yang melanggar peraturan tersebut. Lee juga menyuruh warganya untuk menyiram toilet setelah membuang air besar dan kecil. Di Singapura, toilet umum banyak dijumpai di sudut-sudut jalan, dan memang kebersihannya tidak diragukan lagi. "Kami disebut negara pengasuh (karena mengurusi perilaku warga). Namun hasilnya adalah saat ini kami berperilaku lebih baik dan kami hidup di tempat yang lebih bisa diterima dibanding 30 tahun lalu," kata Lee saat diwawancara BBC. Tak lama setelah berkuasa , Lee Kuan Yew sudah memberangus oposisi politik. Dia menahan tanpa peradilan ratusan anggota Partai Komunis Singapura. Alasannya, stabilitas negara lebih penting daripada ekonomi.
Dan rumus itulah yang dia jalankan selama memerintah hingga 1992. Semua media massa milik pemerintah, tidak ada kritik, partai oposisi dikucilkan. Dia menyebutnya sebagai "Demokrasi berlandaskan nilai-nilai Asia." Lee mengenang segala terobosannya demi memajukan ekonomi Singapura. Dia menyatakan, untuk negara berkembang, demokrasi ala negara Barat merepotkan pembangunan. "Saya selalu berpikir, ini Singapura. Apa cara yang paling tepat untuk mengatasi masalah di sini? Dan saya bersyukur, saya berhasil meningkatkan harkat dua juta penduduk Singapura," tandasnya.
Saat diwawancarai New York Times 11 september 2010 Lee Kuan Yew menyatakan ; “ saya tidak mengatakan bahwa semua yang saya lakukan adalah benar, tapi semua yang saya lakukan adalah untuk tujuan yang terhormat. Saya harus melakukan beberapa hal buruk, memenjarakan teman tanpa diadili. Tutup petinya , lalu putuskan. Lalu anda menilai saya. Saya mungkin masih akan melakukan sesuatu yang bodoh sebelum petinya tertutup “.  Dengan niat mencapai kehormatan , Lee melatih dan mendisiplinkan rakyat Singapura, memenjarakan para koruptor dan mereka yang merepotkan pembangunan  agar stabilitas negara dapat dijamin.
Keberhasilan Singapura menjadi negara maju melalui  proses latihan kedesiplinan ,tentu didukung oleh berbagai faktor ,antara lain; penegakan hukum yang konsisten,pemanfaatan teknologi dan informasi untuk mengontrol penegakan hukum, melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.,sehingga masyarakat secara bersama menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, misalnya dengan melarang permen karet dan merokok  serta perbuatan  lain yang berdampak buruk kepada lingkungan sekitar dengan tindakan tegas kepada para pelanggar. Filosofi dan tata nilai masyarakat Singapura yang ditanamkan Lee Kuan Yew, tentang pentingnya menghargai waktu, pentingnya pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia dan menyadari keterbatasan sumber daya alam.
Kedisiplinan telah menjadi filosofi hidup masyarakat Singapura. Kejelian Lee Kuan Yew dalam melihat dengan obyektif  kondisi sosial masyarakat , melawan teori konfusius yang meyakini manusia dapat diperbaiki telah dipatahkan dengan teori bahwa yang dapat dilakukan adalah melatih dan mendisiplinkan manusia tanpa mengubah insting alaminya.
 Sebenarnya tiga Negara di kawasan Asia Tenggara , Indonesia, Singapura dan Malaysia dibangun dengan pola yang hampir sama. Baik Presiden Indonesia ,Perdana Menteri Singapura  Lee Kuan Yew , maupun Perdana Menteri Malaysia  Mahathir Muhammad ,  memimpin dengan cara keras dan tegas. Politik dikontrol sedemikian rupa untuk memastikan stabilitas terjaga. Di atas stabilitas itulah pembangunan ekonomi digerakkan. Modernisasi dijalankan ketiganya dengan baik di atas fondasi sistem 'demokrasi terkendali' atau yang acap dikritik sebagai 'otoritaritarianisme terbatas'. Lalu kenapa akhirnya Indonesia tertinggal oleh Singapura dan Malaysia ?. Apa betul pernyataan Lee Kuan Yew bahwa  untuk negara berkembang, demokrasi ala negara Barat merepotkan pembangunan atau karena kita gagal mendisiplinkan diri akibat latihan yang tidak sungguh-sungguh atau karena berbeda niat dengan Lee Kuan Yew yang melakukan  semua tindakan dan kebijakan  untuk tujuan yang terhormat bagi bangsa dan rakyat Singapura, jauh dari tujuan KKN ( Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme ) atau NKK ( Nolong Kawan-Kawan ), saatnya  kita introspeksi diri, menyadari bahwa akibat politik identitas, kita telah dibenturkan dengan isu SARA,dikotomi dengan dua kutub mayoritas vs minoritas, radikal vs PKI , liberal vs fundamental , pemerintah dibenturkan dengan rakyat, saling mencaci, saling membully. Bagi Lee Kuan Yew semangat  multi ras, multi bahasa, multi budaya , dan multi agama sangat dipertahankan untuk mengoptimalkan peluang dalam meraih kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Singapura ( FSY )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar