Minat dan Kemampuan
Oleh : Febri Satria Yazid
*Pemerhati Sosial
“
mestinya anak didik di Indonesia sejak dini sudah diarahkan kebidang mana yang
dia minati, tidak seperti sekarang ,
ibarat segala binatang dimasukkan ke dalam air, tentu binatang yang menyukai
hidup di dalam air akan senang dan menikmati kehidupan disana , sebaliknya
binatang seperti kambing akan menderita hidup di dalam air dan jika dibiarkan
terlalu lama binatang tersebut bisa mati kedinginan berada di tempat yang bukan
habitatnya “., ini sepenggal dialog saya dengan anak muda yang peduli pada
dunia pendidikan saat minum kopi pagi di sebuah warung di kampung halaman.
Setiap
siswa tetap harus mengikuti pelajaran meski mata pelajaran tersebut tidak
mereka sukai yang bisa saja disebabkan oleh keterbatasan kemampuan berpikir
atau bisa juga karena memang hal tersebut tidak dia minati.
Ada
baiknya sebelum memasuki pendidikan usia dini, calon siswa telah melalui
psikotest yang dapat mencari tahu bidang mana yang sebetulnya akan meraih hasil
maksimal diikuti oleh calon siswa tersebut.Dan atas dasar hasil tersebut, siswa
langsung diarahkan mempelajari sisi ilmu itu saja tanpa harus belajar semua
pelajaran umum.
Dalam
Kurikulum 2013 yang berbasis Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.
Menurut Crunkilton (1979 : 222) dalam Mulyasa, (2004 : 77) mengemukakan bahwa “kompetensi ialah sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan (link) antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh kerja.
Menurut Crunkilton (1979 : 222) dalam Mulyasa, (2004 : 77) mengemukakan bahwa “kompetensi ialah sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan (link) antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh kerja.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai. Sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada kreativitas belajarnya. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan memiliki kontribusi terhadap kompetensi yang sedang dipelajari.
Apa yang menjadi tujuan dari Kurikulum
2013 berbasis kompentensi ini tentu sudah baik dan terarah. Anak didik tidak perlu lagi
mempelajari ilmu-ilmu yang tidak ada korelasinya dengan keilmuan yang pilih
untuk ditekuni. Dengan demikian diharapkan hasil yang dapat diraih oleh anak
didik akal lebih optimal karena sejak dini sudah berada pada lintasan yang
tepat dan terarah.
Dengan
pencapaian yang optimal karena hanya menekuni ilmu yang ada korelasi sesuai kompentensi , maka pemerintah
telah melakukan terobosan untuk menguji hasil dari penerapan kurikulum 2013
bagi anak didik yang menamatkan pendidikan pada tingkat sekolah menengah
atas yang ingin melanjutkan pendidikan
di Perguruan Tinggi tahun 2019 ini sama
sekali berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya."Bukan mahasiswa datang ke
kampus untuk mendaftar, tetapi dilakukan tes lebih dahulu. Nilai yang didapat
digunakan mendaftar," ujar Menristekdikti, Mohamad Nasir, dalam konferensi
pers di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.Penerimaan mahasiswa baru, menurut
Menteri Nasir, tidak lagi dilaksanakan panitia seleksi. Pelaksanaannya,
dilakukan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT
yang merupakan lembaga nirlaba.
Penyelenggaraan tes PTN sama halnya
dengan tes seperti TOEFL ataupun IELTS. Hasil tes tersebut berlaku selama satu
tahun dan digunakan masuk PTN yang masing-masing memiliki batas nilai
kelulusan.
Dengan
kurikulum 2013 yang berbasis kompentensi dan metoda masuk Perguruan Tinggi
dengan mengikuti tes terlebih
dahulu,diharapkan anak didik dapat memilih pendidikan yang lebih tepat ,yang
pas dengan passion yang mereka miliki, sehingga diperoleh SDM yang dapat turut
serta dengan optimal memajukan kehidupan bangsa , dan memberi manfaat pada
sesama.(FSY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar