Senin, 25 Februari 2019



Minat dan Kemampuan
Oleh : Febri Satria Yazid
*Pemerhati Sosial

                “ mestinya anak didik di Indonesia sejak dini sudah diarahkan kebidang mana yang dia minati, tidak seperti  sekarang , ibarat segala binatang dimasukkan ke dalam air, tentu binatang yang menyukai hidup di dalam air akan senang dan menikmati kehidupan disana , sebaliknya binatang seperti kambing akan menderita hidup di dalam air dan jika dibiarkan terlalu lama binatang tersebut bisa mati kedinginan berada di tempat yang bukan habitatnya “., ini sepenggal dialog saya dengan anak muda yang peduli pada dunia pendidikan saat minum kopi pagi di sebuah warung di kampung halaman.
          Setiap siswa tetap harus mengikuti pelajaran meski mata pelajaran tersebut tidak mereka sukai yang bisa saja disebabkan oleh keterbatasan kemampuan berpikir atau bisa juga karena memang hal tersebut tidak dia minati.
          Ada baiknya sebelum memasuki pendidikan usia dini, calon siswa telah melalui psikotest yang dapat mencari tahu bidang mana yang sebetulnya akan meraih hasil maksimal diikuti oleh calon siswa tersebut.Dan atas dasar hasil tersebut, siswa langsung diarahkan mempelajari sisi ilmu itu saja tanpa harus belajar semua pelajaran umum.  
          Dalam Kurikulum 2013 yang berbasis Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Menurut Crunkilton (1979 : 222) dalam Mulyasa, (2004 : 77) mengemukakan bahwa “kompetensi ialah sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan (link) antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh kerja.

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai. Sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada kreativitas belajarnya. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan memiliki kontribusi terhadap kompetensi yang sedang dipelajari.
          Apa yang menjadi tujuan dari Kurikulum 2013 berbasis kompentensi ini tentu sudah baik dan terarah.          Anak didik tidak perlu lagi mempelajari ilmu-ilmu yang tidak ada korelasinya dengan keilmuan yang pilih untuk ditekuni. Dengan demikian diharapkan hasil yang dapat diraih oleh anak didik akal lebih optimal karena sejak dini sudah berada pada lintasan yang tepat dan terarah.
          Dengan pencapaian yang optimal karena hanya menekuni ilmu yang  ada korelasi sesuai kompentensi , maka pemerintah telah melakukan terobosan untuk menguji hasil dari penerapan kurikulum 2013 bagi anak didik yang menamatkan pendidikan pada tingkat sekolah menengah atas  yang ingin melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi tahun  2019 ini sama sekali berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya."Bukan mahasiswa datang ke kampus untuk mendaftar, tetapi dilakukan tes lebih dahulu. Nilai yang didapat digunakan mendaftar," ujar Menristekdikti, Mohamad Nasir, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.Penerimaan mahasiswa baru, menurut Menteri Nasir, tidak lagi dilaksanakan panitia seleksi. Pelaksanaannya, dilakukan oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT yang merupakan lembaga nirlaba.
Penyelenggaraan tes PTN sama halnya dengan tes seperti TOEFL ataupun IELTS. Hasil tes tersebut berlaku selama satu tahun dan digunakan masuk PTN yang masing-masing memiliki batas nilai kelulusan.
          Dengan kurikulum 2013 yang berbasis kompentensi dan metoda masuk Perguruan Tinggi dengan  mengikuti tes terlebih dahulu,diharapkan anak didik dapat memilih pendidikan yang lebih tepat ,yang pas dengan passion yang mereka miliki, sehingga diperoleh SDM yang dapat turut serta dengan optimal memajukan kehidupan bangsa , dan memberi manfaat pada sesama.(FSY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar