Minggu, 14 April 2019

Komitmen






Komitmen
Oleh : Febri Satria Yazid
*pemerhati sosial

          Secara terminologi, kata “komitmen” berasal dari bahasa Latin, yaitu “commiter” yang berarti menyatukan, mengerjakan, menggabungkan, dan mempercayai. Sehingga menurut asal katanya, arti komitmen adalah suatu sikap setia dan tanggungjawab seseorang terhadap sesuatu, baik itu diri sendiri, orang lain, organisasi, maupun hal tertentu.
          Dari pengertian tersebut ternyata tidaklah mudah untuk berkomitmen , karena banyak hal yang mesti dipenuhi agar dapat sampai pada terminal kesetiaan dan tanggungjawab , seseorang terlebih dahulu harus mampu menyatukan persepsi ,kemudian mengerjakan dengan sungguh-sungguh hal yang telah disepakati, bisa jadi kalau komitmen tersebut berkaitan dengan organisasi maka mesti melibatkan banyak unsur yang menopang organisasi tersebut dan pada akhirnya dalam pelaksanaannya masing-masing pihak yang berkomitmen haruslah saling mempercayai. Bahkan komitmen terhadap diri sendiri sekalipun  tetap sulit dipertahankan karena sesungguhnya perang yang paling berat adalah melawan diri sendiri.
          Dalam ajaran agama Islam , komitmen disebut dengan  istiqomah dan dalam pemahaman yang lebih rinci, dibagi kepada beberapa bagian ;
1. Istiqomah hati: yaitu senantiasa teguh dalam mempertahankan kesucian iman dengan cara menjaga kesucian hati dari sifat syirik, menjauhi sifat-sifat cela seperti riya , dan menyuburkan hati dengan sifat terpuji terutama ikhlas. Dengan kata lain, istiqomah hati bermaksud mempunyai keyakinan yang kokoh terhadap kebenaran.
2. Istiqomah lisan: yaitu memelihara lisan atau tutur kata dari omong kosong supaya senantiasa berkata benar dan jujur, selaras dengan hati yang berpegang pada prinsip kebenaran dan tidak berpura-pura. Istiqomah lisan hanya dimiliki oleh orang yang beriman dan berani menyatakan dan mempertahankan kebenaran  sekalipun pahit dan hanya takut kepada Allah SWT.
3. Istiqomah perbuatan: yaitu tekun bekerja atau melakukan amalan dan segala usaha untuk mencapai kejayaan yang diridhoi Allah, dengan kata lain istiqomah pebuatan merupakan sikap dedikasi dalam melakukan suatu pekerjaan atau perjuangan menegakkan kebenaran tanpa rasa kecewa, lemah semangat, atau putus asa.
          Ketiga pembagian komitmen tersebut di atas dalam prakteknya dilakukan pada seluruh aspek kehidupan, mulai dari diri sendiri , dalam berorganisasi, dalam berumah tangga ,dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Dalam peperangan , komitmen sangatlah diperlukan ,dalam perang modern saat ini dua pos yang selalu diincar musuh adalah  tentara dan perekonomian. Kalau pelakunya tidak mempunyai komitmen yang kuat, maka dapat terjadi pengkhianatan terhadap bangsa dan Negara.
          Teguh dalam tindakan ,dimulai dari keteguhan qalbu dari sifat-sifat tercela yang dapat merusak keimanan, kemudian konsisten dalam ucapan dengan berkata jujur dan benar, menjauhkan diri dari kepura-puraan,lain di mulut ,lain di hati dan yang terakhir teguh dalam perbuatan dengan etos kerja yang baik dan maksimal , penuh dedikasi dengan semangat juang yang tinggi , optimis dan pantang berputus asa.
          Dengan komitmen yang tinggi, niscaya akan diperoleh hasil yang memberi kepuasan dan ketenangan batin bagi diri sendiri, ketentraman dan kepercayaan dengan pihak dimana kita menyepakati sesuatu hal dan pada akhirnya menghasilkan kehidupan  harmonis yang melahirkan keselarasan dan keserasian. ( FSY)
           
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar