Komitmen
Oleh : Febri Satria Yazid
*pemerhati sosial
Secara
terminologi, kata “komitmen” berasal dari bahasa Latin, yaitu “commiter” yang berarti
menyatukan, mengerjakan, menggabungkan, dan mempercayai. Sehingga menurut asal
katanya, arti komitmen adalah suatu sikap setia dan tanggungjawab seseorang
terhadap sesuatu, baik itu diri sendiri, orang lain, organisasi, maupun hal
tertentu.
Dari
pengertian tersebut ternyata tidaklah mudah untuk berkomitmen , karena banyak
hal yang mesti dipenuhi agar dapat sampai pada terminal kesetiaan dan
tanggungjawab , seseorang terlebih dahulu harus mampu menyatukan persepsi
,kemudian mengerjakan dengan sungguh-sungguh hal yang telah disepakati, bisa
jadi kalau komitmen tersebut berkaitan dengan organisasi maka mesti melibatkan
banyak unsur yang menopang organisasi tersebut dan pada akhirnya dalam
pelaksanaannya masing-masing pihak yang berkomitmen haruslah saling
mempercayai. Bahkan komitmen terhadap diri sendiri sekalipun tetap sulit dipertahankan karena sesungguhnya
perang yang paling berat adalah melawan diri sendiri.
Dalam ajaran agama Islam , komitmen disebut dengan istiqomah dan dalam pemahaman yang lebih
rinci, dibagi kepada beberapa bagian ;
1. Istiqomah hati: yaitu
senantiasa teguh dalam mempertahankan kesucian iman dengan cara menjaga
kesucian hati dari sifat syirik, menjauhi sifat-sifat cela seperti riya , dan
menyuburkan hati dengan sifat terpuji terutama ikhlas. Dengan kata lain,
istiqomah hati bermaksud mempunyai keyakinan yang kokoh terhadap kebenaran.
2. Istiqomah lisan:
yaitu memelihara lisan atau tutur kata dari omong kosong supaya senantiasa
berkata benar dan jujur, selaras dengan hati yang berpegang pada prinsip
kebenaran dan tidak berpura-pura. Istiqomah lisan hanya dimiliki oleh orang
yang beriman dan berani menyatakan dan mempertahankan kebenaran sekalipun pahit dan hanya takut kepada Allah
SWT.
3. Istiqomah perbuatan:
yaitu tekun bekerja atau melakukan amalan dan segala usaha untuk mencapai
kejayaan yang diridhoi Allah, dengan kata lain istiqomah pebuatan merupakan
sikap dedikasi dalam melakukan suatu pekerjaan atau perjuangan menegakkan
kebenaran tanpa rasa kecewa, lemah semangat, atau putus asa.
Ketiga pembagian komitmen tersebut di atas dalam prakteknya
dilakukan pada seluruh aspek kehidupan, mulai dari diri sendiri , dalam
berorganisasi, dalam berumah tangga ,dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.Dalam peperangan , komitmen sangatlah diperlukan ,dalam
perang modern saat ini dua pos yang selalu diincar musuh adalah tentara dan perekonomian. Kalau pelakunya
tidak mempunyai komitmen yang kuat, maka dapat terjadi pengkhianatan terhadap
bangsa dan Negara.
Teguh
dalam tindakan ,dimulai dari keteguhan qalbu dari sifat-sifat tercela yang
dapat merusak keimanan, kemudian konsisten dalam ucapan dengan berkata jujur
dan benar, menjauhkan diri dari kepura-puraan,lain di mulut ,lain di hati dan
yang terakhir teguh dalam perbuatan dengan etos kerja yang baik dan maksimal ,
penuh dedikasi dengan semangat juang yang tinggi , optimis dan pantang berputus
asa.
Dengan
komitmen yang tinggi, niscaya akan diperoleh hasil yang memberi kepuasan dan
ketenangan batin bagi diri sendiri, ketentraman dan kepercayaan dengan pihak
dimana kita menyepakati sesuatu hal dan pada akhirnya menghasilkan kehidupan harmonis yang melahirkan keselarasan dan keserasian.
( FSY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar