Selasa, 11 Desember 2018

Memaknai Oposisi






Memaknai Oposisi
Oleh ; Febri Satria Yazid
*pemerhati sosial

          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, oposisi adalah  partai penentang di dewan perwakilan dan sebagainya yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa atau dalam kehidupan di luar kegiatan politik , oposisi bisa bermakna pertentangan antara dua unsur bahasa untuk memperlihatkan perbedaan arti; (Linguistik).
          Mencermati kehidupan berdemokrasi pasca Reformasi tahun 1998 lalu di Indonesia, peran oposisi yang menentang dan mengkritik pendapat dan kebijakan Pemerintah yang berkuasa, terasa amat kental dan terasa 'over' yang berdampak terjadinya kehilangan makna bagi masyarakat , karena bagi rakyat yang utama adalah bagaimana kebijakan yang diambil mengubah kehidupan mereka sehari-hari ,tidak malah menjadi kontra produktif , waktu pemerintah yang berkuasa hanya habis untuk menyikapi reaksi oposisi terhadap kebijakan publik dari pemerintah yang sedang berkuasa. Yang lebih ironis lagi, para tokoh oposisi mencederai keberadaan dan peran opisisi dengan kritikan yang ditujukan kepada pemerintah dan cenderung bersifat subyektif ,malah lebih ekstrim lagi kritikan menjurus kepada pribadi , saling mengejek fisik, menghujat dengan sapaan yang tidak pantas dan keluar dari koridor etika berpolitik, bisa jadi kekerasan verbal yang dilontarkan oleh oposisi didorong oleh semangat yang besar ,menyebabkan mereka keluar dari pikiran yang biasa-biasa saja. Coba simak acara ILC tanggal 04 Desember 2018 dgn judul Pasca Reuni 212, ketika FadliZon dan Irma Suryani berjawab jawab yang isinya penuh dengan kecaman , saling menghina dan mempertanyakan apa yang telah diperbuat masing-masing bagi Negara. Fadli Zon sebagai opisisi menuding habis-habisan seakan tak satupun yang telah diperbuat oleh Presiden  bagi Bangsa ini setelah 4 (empat) tahun lebih memimpin Pemerintahan. Sebaliknya Irma juga meminta Fadli Zon untuk menilai diri ,apa yang telah dia perbuat bagi Negara selaku wakil rakyat. Debat panas itu sampai membuat  Aagym  berdiri dan meminta keduanya berhenti berdebat tentang hal tersebut , ‘ malu kita pada rakyat, sudah sudah’ kata Aagym.
          Hampir pada setiap tayangan debat yang menghadirkan wakil pemerintah dan wakil oposisi, perdebatan tak jelas ini selalu didengar oleh rakyat. Benar apa yang dikatakan Aagym,perilaku mereka sangatlah memalukan, sementara kita dengan bangganya menyatakan diri sebagai Negara Demokrasi ketiga di dunia.
          Sukses tidak diukur dari apa yang telah Anda raih, namun oposisi yang telah Anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi. - Swett Orison Marden. Pasti yang dimaksud Swett Orison Marden bukanlah keberanian seperti yang dipertontonkan dalam acara Indonesia Lawyer Club oleh Irma dalam menghadapi pernyataan Fadli Zon, tetapi adalah jika pihak wakil rakyat yang mendukung pemerintahan dapat menghadapi dengan berani  setiap kritikan terhadap kebijakan atau lagkah-langkah yang telah dilakukan pihak pemerintah yang disertai gagasan atau solusi yang lebih baik untuk kepentingan publik.
          Memang  seperti yang disampaikan oleh  Benjamin Disraeli ,”Tidak ada pemerintah yang bisa lama dan aman tanpa oposisi yang tangguh”,  artinya pemerintah memerlukan kehadiran oposisi untuk mengawal kebijakan yang pemerintah laksanakan. Tetapi tentu oposisi yang dapat melontarkan kritik lengkap dengan solusi dalam memperbaiki pelaksanaan kebijakan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna, jauh dari niat menjatuhkan apalagi dengan tudingan  hoax jauh dari fakta yang sesungguhnya.
          Penjelasan Benjamin Disraeli itu jelas bahwa keberadaan oposisi sesungguhnya bukanlah untuk melemahkan pemerintah dalam menjalankan program kerja , apalagi sampai ada upaya untuk menjatuhkan pemerintahan di tengah jalan , akan tetapi memberikan kesempatan pada Pemerintah pemenang Pemilu untuk bertahan lama sesuai dengan masa bakti dengan aman dan stabilitas keamanan yang membuat publik tentram. Jika pemerintah melakukan kebijakan atau langkah-langkah yang bertentangan dengan tujuan pembangunan Negara , maka oposisi dapat mengawasi sekaligus memberikan ide,pemikiran untuk memperbaiki program yang dijalankan pemerintah.
          Pertarungan dalam merebut hati rakyat agar memilih wakil rakyat dalam pemilihan Lembaga Legislatif dan Pemilihan Presiden sebagai Lembaga Eksekutif ,dilakukan pada saat menjelang Pemilu dengan menyampaikan program-program kerja dan strategi pengawasan yang kelak dilakukan jika memenangkan Pemilihan Umum dan setelah rakyat menentukan pilihannya lewat kotak suara saat Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, pemenang Pemilu melaksanakan janji-janji saat kampanye dengan baik dan oposisi mengambil peran sebagai pihak yang mengkritik jika dalam pelaksanaan janji-janji saat kampanye terdapat penyimpangan atau tidak dilaksanaan sama sekali , bukan bertujuan untuk menjatuhkan pemerintah agar berhenti di tengah jalan. ( FSY ).
                            










Jumat, 07 Desember 2018

Niat Dalam Berorganisasi



NIAT DALAM BERORGANISASI
Oleh Febri Satria Yazid
*Pemerhati sosial

“Apabila kita melupakan niat awal dalam membentuk organisasi, itu tandanya organisasi kita dalam masalah “ ( William S )
          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , organisasi  adalah kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu . Organisasi merupakan  kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
          Ada banyak bentuk organisasi , ada organisasi antar pemerintah , kesehatan , massa ,non pemerintah ,politik ,profesi ,sosial.
          Niat awal dari suatu organisasi dicantumkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ( AD/ART) atau organisasi tersebut adalah organisasi antar pemerintah yang niat pendiriannya dituangkan dalam bentuk MOU  ( Momerandum Of Understanding).
           Kita memerlukan organisasi,karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuan manusia dapat terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi, atas kesamaan ideology, kesamaan budaya, kesamaan hobi, kesamaan angkatan dan faktor kedekatan lainnya. Perusahaan, Kerajaan, Negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, organisasi  yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga. Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan organisasi terkecil yang pertama  kali dikenal oleh setiap manusia.

          Beragam motivasi orang untuk begabung dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :

  • Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
  • Mencegah kesepian dan kerenggangan
  • Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
  • Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
  • Kelompok professional yang dapat saling memberikan informasi tentang profesi yang digeluti.
  • Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompok lainnya memberikan prestige, status dan pengakuan.
          Dalam kelompok–kelompok tersebut berbagai pola tingkah manusia disatukan oleh visi dan misi yang diharapkan mampu memberikan arahan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan, agar berbagai perilaku dan keberagaman sifat manusia dapat disatukan dalam niat yang jelas tujuan seseorang berkelompok dalam suatu organisasi, sehingga kelangsungan hidup organisasi tersebut menjadi terganggu dan tidak solid ?
          Hal apa yang dapat melupakan seseorang terhadap niat awal dalam pendirian organisasi atau kelompok? Tentu ini sepenuhnya merupakan faktor internal dalam tubuh organisasi tersebut yang sumbernya dapat berasal dari hubungan antar anggota yang kurang harmonis ,yang tidak dapat memilah hubungan pribadi dan kerjasamanya dalam organisasi baik secara vertical menyangkut hubungan antara atasan dan bawahan maupun hubungan sesama anggota secara horizontal . Pada organisasi professional pemboikotan program yang sudah direncanakan akibat ketidakpuasan pada atasan (vertical) atau ketidaknyamanan dengan sesama anggota akibat salah komunikasi dan tabrakan kepentingan masing-masing anggota.
                   Hal lain yang dapat menyebabkan seseorang melupakan niat awal   pendirian organisasi adalah   sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau          sebaliknya dapat     menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Apalagi          jika organisasi tersebut adalah organisasi sosial, penerapan pola hubungan yang    terlalu birokratis  dan kaku  menyebabkan hubungan antar anggota menjadi                  impersonal    yang mengakibatkan         rendahnya semangat kerja dan pada           gilirannya     produktivitas menurun.
                    Agar tidak terjadi perubahan pada niat awal yang bisa menimbulkan         masalah pada organisasi, maka secara berkala organisasi tersebut perlu      melakukan review terhadap program kerja , mengawal niat masing-masing     anggota dengan mengkalibrasi secara berkala kinerja mereka sesuai dengan job   description agar tidak lepas kendali dan menyimpang dari visi dan misi      didirikannya organisasi tersebut dan bila dipandang perlu melakukan reshuffle    agar kinerja organisasi tetap efisien dan optimal, jauh dari kepentingan        pribadi .(FSY)

         

Jumat, 16 November 2018

Kenali Dirimu



KENALILAH DIRIMU
Oleh ; Febri Satria Yazid

          ‘ Mengenal  diri sendiri  jauh lebih sukar daripada ingin mengetahui  pribadi  orang lain , sebab itu kenalilah dirimu, sebelum  mengenal  pribadi  orang lain ‘ demikian  nasehat  bijak  yang ditulis oleh Buya  Hamka ulama  terkenal,  budayawan  yang  tulisannya  tidak asing lagi bagi kita dari sekian banyak buku yang diterbitkan.
          Dengan mengenal diri sendiri kita telah melakukan  permulaan yang baik dan benar dalam meraih kemenangan hidup, karena inilah fase tersulit untuk dilakukan karena memerlukan kompromi dengan diri agar berani menilai diri dengan obyektif . Ada sisi – sisi positif dalam diri dan juga ada sisi-sisi neqatif menggambarkan bahwa manusia tidaklah sempurna. Jika manusia mampu menempatkan diri pada proporsi yang pas dan mau mengintrospeksi diri , maka rasa percaya diri akan tumbuh dan melekat pada diri yang memberikan pengaruh positif kepada individu dalam menyelesaikan semua permasalahan. Hal lain yang bisa kita lakukan dengan mengenal diri sendiri adalah menjauhkan diri dari rasa minder dan bisa tunjukkan diri pada orang yang suka menghina  diri kita bahwa kita lebih hebat dari dirinya. Apa yang disampaikan oleh Bapak BJ.Habibie Presiden ke 3 Republik Indonesia bahwa  Ketika seseorang menghina Anda, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan Anda, bahkan ketika Anda tidak memikirkan mereka.”, dapat menginspirasi kita dalam menumbuhkan rasa percaya diri.
          Fokus pada kehidupan dan menjadi diri sendiri lebih baik daripada kita mencoba untuk menjadi orang lain,apalagi mencari-cari kesalahan diri hanya akan berdampak buruk pada hilangnya rasa percaya diri yang pada akhirnya membuat nilai diri sendiri menjadi rendah nilainya. Mengenang masa lalu terutama yang merusak semangat dalam  menjalani kehidupan masa yang akan datang perlu dilakukan,tentu tak terlupakan ,tapi agar tidak menjadi kenangan buruk yang bisa menyebabkan trauma tentu dapat diatasi dengan tidak memikirkan hal-hal dan peristiwa pahit seperti dikhianati ,dicurangi atau kejadian lain yang mengecewakan.
          Meraih keberhasilan hidup tidak perlu dengan mengubah diri , mengubah kepribadian dengan mengikuti  kepribadian orang lain, tidak akan memiliki efek positif dan malah merusak kesadaran kita. Tanya diri dan pelajari keahlian yang dapat kita pupuk ,apakah ahli dibidang teknik, menguasai ilmu sosial, berbakat menulis dan sebagainya dan setelah tanya tersebut dijawab, bergeraklah ke arah tersebut agar dapat diwujudkan. Pastikan kita selalu senang melakukan pekerjaan yang kita terima dari siapa pun itu atau pun dari perencanaan kita sendiri. Habibie juga berpesan “Tak perlu yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuat Anda bahagia dan berarti lebih dari siapapun.”
          Rasulullah SAW bersabda : “ Barang siapa mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya.” Menurut Imam Ghozali logikanya sederhana : diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita, bila kita tidak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana kita bisa mengenali Allah SWT ?.Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa diri manusia layaknya sebuah kerajaan yang terbagi dalam empat struktur pokok: jiwa sebagai raja, akal sebagai perdana menteri, syahwat sebagai pengumpul pajak, dan amarah sebagai polisi.
          Mengenali diri bukanlah hal mudah, bila kita sudah habiskan waktu untuk terus menerus mengenali diri,manggali potensi yang kita miliki,niscaya tak ada lagi waktu untuk membahas kepribadian dan kehidupan orang lain. Dengan demikian kita dapat terbebas dan menjaga diri dari mencampuri kehidupan orang lain, mengecilkan dunia mereka dan yang lebih utama,kita dapat terbebas dari rasa tak rela pada apa yang mereka miliki(berfaedah13w). ( FSY)


Senin, 24 September 2018

Lelaki dan Berjuang



Lelaki dan Berjuang
Oleh ; Febri Satria Yazid
*pemerhati sosial

“ Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang , hidupnya ialah buat berjuang” ( Hamka )- pepatah Mengkasar.
          Lelaki ialah salah satu daripada dua jenis kelamin  manusia, yaitu lelaki dan perempuan. Penggunaan istilah "lelaki" atau "Peria" dalam bahasa Melayu adalah khusus untuk manusia.
          Lelaki dan perempuan dikarunia Allah SWT kodrat masing-masing .Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Kodrat adalah  kekuasaan (Tuhan), hukum (alam), sifat bawaan atau sifat asli, misalnya kodrat lelaki adalah membuahi perempuan sedangkan sebaliknya kodrat perempuan adalah mengandung, melahirkan, dan menyusui bayi. Kodrat tersebut tidak bisa ditukar antara lelaki dan perempuan karena sudah menjadi sifat bawaan masing-masing. Banyak lagi perbedaan perilaku dan sifat berbeda antara lelaki dan perempuan bila kita rinci dengan seksama.
          Setelah mengetahui kodrat lelaki seperti uraian di atas, kita akan hubungkan dengan pesan moral yang disampaiakan buya Hamka bahwa lelaki tak boleh dihiraukan panjang  , karena lelaki dihadirkan buat berjuang. Bahwa kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah , dia tidak boleh surut pulang , meskipun bagaimana besar gelombang . Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu jauh lebih mulia daripada membalik haluan pulang. Berjuang dengan penuh kesungguhan, dengan cinta, karena kesungguhan dan cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa keputusasaan, bukan menimbulkan tangis. Cinta menghidupkan pengharapan , menguatkan hati dalam perjuangan , menghadapi onak dan duri kehidupan. Jangan sampai terlintas dalam hati bahwa ada pula bahagia selain bahagia cinta . Akan celakalah diri dan sama saja dengan menjatuhkan vonis kematian pada diri sendiri ( kutipan cerita Tenggelamnya kapal Van Der Wijk)  Berjuanglah sesuai kodrat lelaki  dan  dalam perjuangan tersebut jadikanlah  Allah SWT sebagai satu-satunya pelindung. Hasbunallah wa ni’mal wakiil Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah SWT adalah sebaik-baik pelindung
            Sebagai Kepala Keluarga dan pemimpin dalam rumah tangga, perjuagan yang mesti dilakukan oleh Lelaki  antara lain ; mencari nafkah.Tugas mencari nafkah diberatkan kepada kaum lelaki kerana kelebihan dalam penciptaannya yang berupa kekuatan fisik dan akal fikirannya. Oleh itu lelaki mampu untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, memberi perlindungan dan pertahanan  kehidupan terutama kepada keluarga, bangsa dan agamanya. Inilah sebabnya lelaki diangkat menjadi pemimpin pelindung bagi kaum wanita. Oleh karena  itu, seorang lelaki muslim, lelaki dan suami yang soleh, tidak akan melalaikan tugas ini. Dia wajib bekerja dengan memaksimalkan perjuangan sesuai dengan  kemampuannya. Dalam melaksanakan tugas ini, dia haruslah meluruskan  niatnya yaitu ikhlas untuk mencari keridhaan Allah SWT.
 “Bagi orang orang yang telah mengerjakan kewajipan agamanya dengan baik, kemudian terasa penat dan letih pada malamnya, sehingga tidak dapat mengerjakan amalan-amalan sunnah, maka Allah dan Rasul-Nya memberikan jaminan dengan ampunan sepanjang malam yang dilaluinya dengan tidur yang nyenyak”.
Inilah antara ganjaran yang akan dikurniakan kepada lelaki soleh yang berjuang  mencari nafkah dengan sungguh-sungguh.
          Tugas lain dari lelaki selain mencari nafkah adalah berjihad fisabilillah, melindungi dan membela kaum yang lemah dan tertindas dan yang tidak kalah penting adalah  memimpin dan mendidik istri dan keluarga.Mengajar dan membimbing dengan cara yang baik sehingga isteri-isteri dapat menyadari akan kekeliruan   cara hidupnya menjadi isteri yang  solehah. Membimbing isteri dengan bijaksana sehingga dia menyadari hakikat yang sebenarnya dan bersedia mengubahnya.
            Karena tulisan ini terinspirasi dari buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang ditulis oleh buya Hamka , seorang lelaki Minangkabau, penulis sengaja menyampaikan peran lelaki Minangkabau  di luar peran yang telah diberikan tuntunan oleh agama, ada peran lain yang diberikan oleh aturan adat istiadat dan budaya Minangkabau bagi lelaki dalam perjuangan hidupnya ,mulai dari kecil, dewasa hingga tua kelak ;
          Sebagai seorang anak yang tidak hanya harus berbakti kepada kedua orang tua tapi juga bertanggung jawab kepada mereka. Tanggung jawab lelaki minang sebagai seorang anak tidak hanya saat masih kecil tapi berlangsung terus menerus, bahkan ketika kedua orang tua sudah meninggal tanggung jawab tersebut tetap ada dengan mengirimkan doa, sesuai dengan ajaran agama bahwa ada tiga perkara yang amalannya terus mengalir meski yang bersangkutan telah meninggal dunia, salah satunya adalah doa dari anak-anaknya.
          Seorang lelaki minang mulai belajar segala sesuatu tentang adat dan aturan kaum dimulai ketika ia menjadi kemenakan di bawah bimbingan sang mamak ( paman ). Sebagai seorang kemenakan, lelaki minang harus patuh dan tunduk serta mengetahui seluk beluk dan aturan  adat istiadat yang ada di dalam kaumnya.
            Setelah menikah seorang lelaki Minang akan menjalani peran baru sebagai “urang sumando”. Urang Sumando berarti sebagai suami ia akan tinggal dan bermukim di rumah keluarga istrinya. Sebagai seorang Sumando lelaki minang haruslah sangat berhati-hati, karena posisinya di rumah keluarga istrinya hanyalah sebagai seorang tamu. Dalam adat minang posisi urang Sumando digambarkan sebagai “Bak abu di ateh tunggua” artinya posisinya sangatlah lemah.Namun, meskipun posisinya sangat lemah di tengah keluarga istrinya sebagai urang Sumando ia sangatlah dihormati. Untuk memanggil saja misalnya, ia tidak boleh dipanggil nama secara langsung melainkan yang dipanggil adalah gelarnya. Tinggal dan bermukim di rumah keluarga istri, saat ini telah mulai bergeser kebanyakan pasangan suami istri memilih untuk hidup mandiri tanpa menggunakan rumah keluarga istri (rumah Gadang),akan tetapi sebutan ‘ urang sumando’ tetap melekat pada lelaki yang telah menikah.
          Lelaki Minang pada saatnya tentu saja akan memasuki masa dimana ia akan menjadi seorang ayah. Sebagai seorang ayah seorang lelaki Minang harus bertanggung jawab penuh terhadap anak dan istrinya. Bertanggung jawab tidak hanya secara lahir tapi juga bathin. Bagaimana ia kemudian mengajarkan anak serta istrinya tentang kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat istiadat Minangkabau.
          Sebagai seorang lelaki Minang akan ada fase dimana ia akan menjadi seorang mamak. Di sini, tanggung jawabnya akan bertambah tidak hanya pada anak istri tapi juga kepada kaum dan anak dari saudara-saudara perempuannya.
          Setelah melalui semua fase di atas, bagi lelaki minang terpilih dan jika memang sanggup mereka akan menjadi penghulu/ Ninik Mamak bagi kaumnya. Di sini tugasnya akan semakin berat karena bertanggung jawab terhadap keseluruhan anggota kaumnya.
          Begitu banyak dan mulianya perjuangan dan peran seorang lelaki yang mesti dia mainkan. Jika peran itu dapat dimainkan dengan baik sesuai dengan tujuan Allah SWT menciptakan lelaki  dalam kodratNya, pastinya dia akan memperoleh predikat sebagai lelaki sejati, jadi idola dalam keluarga dan masyarakat yang pada akhirnya akan memperoleh keberkahan hidup di  dunia dan akhirat kelak .(FSY)