Tantangan
Hal Penting Buat Anak
Oleh
; Febri Satria Yazid
‘Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan,
dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air
mata.’ – Dahlan Iskan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia , tantangan
mempunyai pengertian :
(1)Ajakan berkelahi (berperang dan
sebagainya) ;
(2) Hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah; rangsangan (untuk bekerja lebih giat dan sebagainya) : kesulitan itu merupakan tantangan untuk lebih giat bekerja;
(3) Hal atau objek yang perlu ditanggulangi
(2) Hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah; rangsangan (untuk bekerja lebih giat dan sebagainya) : kesulitan itu merupakan tantangan untuk lebih giat bekerja;
(3) Hal atau objek yang perlu ditanggulangi
Ketika
saya turut serta mendampingi budayawan dari Yogyakarta menemui Wakil Bupati Kepala
Daerah di kampung halaman saya, ada pertanyaan yang muncul dari budayawan ini
bahwa selama dia berkeliling di daerah saya, dia tidak melihat anak-anak bermain
sepanjang perjalanan . Wakil Bupati kemudian menjawab dan menjelaskan beberapa
faktor penyebab kenapa hal tersebut terjadi, mulai dari beban pelajaran di
sekolah dan waktu yang sudah tersita hingga sore mengikuti pendidikan formal
dan non formal ( belajar mengaji ) ditambah oleh faktor semakin maju zaman
tampaknya semakin terbatas permainan untuk anak-anak. Anak-anak semakin jarang
bermain di luar rumah bersama dengan teman-temannya dan mengeksplor dirinya.
Pemandangan yang mungkin sering kita lihat sekarang adalah anak-anak bermain di
dalam rumah bersama gadget-nya.
Padahal, membolehkan anak bermain di luar rumah mempunyai manfaat penting
tersendiri untuk perkembangan anak.
Banyak manfaat yang bisa diterima dan diperoleh anak saat dirinya bermain di luar rumah,
termasuk untuk pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara fisik maupun mental. Bermain
di luar (apalagi dengan teman) dapat menciptakan tantangan tersendiri
untuk anak. Anak menghadapi masalah yang nyata dibandingkan hanya memecahkan
masalah di dunia maya. Hal ini
kemudian dapat melatih anak berpikir untuk memecahkan masalah mereka sendiri.
Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan menjadi
lebih mandiri. Berinteraksi dengan dunia luar dengan alam dan dengan
teman bermainnya dapat membangun kepercayaan diri anak secara
perlahan. Anak butuh keberanian dan kepercayaan diri yang
kuat untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang baru, mengenal lingkungan
baru. Sehingga, bermain di luar bersama teman juga dapat melatih kepercayaan
diri anak.
Paparan di atas bukan berarti permainan melalui gadget tidak memiliki tantangan. Terdapat banyak tantangan dan memiliki banyak bentuk yang berbeda. jenis permainan
yang mudah dimainkan di rumah dan juga yang bisa memberi anak kita banyak kesempatan untuk melatih kemampuan
berbicara dan mendengarkan mereka.Permainan matching scenne,solve it dan the field misalnya memberikan tantangan dan manfaat kepada
anak-anak. Permainan menantang juga bisa membantu anak kita mengembangkan
pemahaman perspektif anak — bahwa tidak semua orang dapat melihat hal yang sama
seperti yang kita lihat, dan jika seseorang tidak dapat melihat sesuatu, kita
dapat berbagi informasi terntang hal tersebut.
Sesuai dengan
fase pertumbuhan anak , Rasulullah SAW
bersabda agar orang tua mengajarkan hal-hal yang memberikan tantangan kepada anak-anaknya untuk berenang, berkuda
dan memanah. Anjuran Rasulullah SAW ini tentulah mesti kita maknai tidak secara
harfiah saja , tetapi perlu dipahami dengan seksama hikmah yang terkandung dari
ajakan tersebut. Untuk hikmah
berenang adalah mendidik
anak untuk dapat mengarungi kehidupan ini dengan selamat dan bukannya
tenggelam.Hikmah berkuda dalam hadits itu adalah mengajari anak disiplin untuk
mengendalikan raga beserta syahwat dan hawa nafsunya.Hikmah memanah adalah mendidik anak untuk fokus terutama pada
energi minimalnya yang bisa menjadi pembuka langkah awal menuju misi hidupnya yang sebenarnya, misi hidup yang
menjadi amanah setiap individu saat “diutus” ke dunia ini .
Umar bin Khotob ra, pernah berkata yang maknanya, “didiklah
anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu.” Semoga
sebagai orang tua, kita senantiasa mengikuti perkembangan zaman, baik dalam hal
wawasan , pengetahuan dan perkembangan teknologi , sehingga tetap mampu
mendidik anak dengan baik dan benar, memberi berbagai tantangan sesuai fase
kehidupannya, sehingga hikmah-hikmah tentang tujuan diberikannya tantangan
seperti yang disampaikan Rasulullah SAW dapat terwujud, menjadikan anak-anak
kita tangguh dan mandiri . (FSY)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar