Minggu, 01 Juli 2018

Ambisi


Ambisi
Oleh ; Febri Satria Yazid


“Ambisi adalah kekuatan ketika kamu tahu cara menggunakan dan mengendalikannya.”
          Menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( KBBI ),ambisi/am·bi·si/ n keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu.
berambisi/ber·am·bi·si/ v berkeinginan keras mencapai sesuatu (cita-cita dan sebagainya).

          Rasulullah SAW bersabda: ‘Demi Allah, saya tidak akan menyerahkan jabatan kepada orang yang meminta dan tidak pula kepada orang yang berharap-harap untuk diangkat’. (HR. Bukhari dan Muslim).         
Dari sabda Rasulullah SAW ini, dapat kita maknai bahwa ambisi mesti diatur kadarnya agar proposional dan tidak kontra produktif bagi kehidupan kita dan tidak menjadi  batu sandungan bagi setiap muslim dalam menggapai cita-citanya untuk mendapatkan ridha dan cinta Allah. Ketika ia lebih mengutamakan mencari popularitas, pengaruh, jabatan dan kedudukan dari ridha-Nya, ia akan berjalan menyimpang dari jalan Allah. 

          Manfaat positif dari adanya ambisi yang tinggi adalah obat dari kegagalan. Tanpa ambisi, sebuah kegagalan bisa membuat langkah surut dan mimpi jadi padam. Jatuh bangun adalah hal yang biasa. Bagi orang yang punya ambisi tinggi, ketika sebuah pintu tertutup, maka selalu ada pintu lain yang terbuka, tidak mudah menyerah dan tegar menghadapi realitas kehidupan.

          Jika tidak dapat mengarahkan dan mengendalikan  ambisi dengan baik , ambisi bisa menjadi energi negatif . Ambisi yang besar untuk mendapatkan sesuatu bisa menutup mata dan menghalangi akal sehat manusia. Lebih lanjut, ambisi ini bisa membuat kita kehilangan hal-hal berharga seperti, kesehatan, cinta, dan keluarga.
          Orang dengan ambisi tinggi akan selalu melihat kesempatan dalam segala hal. Setiap celah yang terlihat dianggap sebagai peluang. Itulah mengapa terkadang orang yang punya ambisi tinggi sulit dimengerti. Mereka selalu menemukan cara untuk bisa meraih apa yang dia inginkan, meskipun dengan cara-cara yang kadang kurang masuk akal.
Memang ambisi adalah hal yang manusiawi. Merawatnya akan mengantarkanmu pada prestasi atau pencapaian yang tinggi, bagaimana memaknai dan menempatkan ambisi dalam perjalanan hidup diantara takdir dan nasib. Kita mesti dapat memilah sisi kehidupan mana yang merupakan takdir  yang  tidak dapat diubah manusia dan mana yang merupakan nasib yang dapat  dirubah asalkan kita mempunyai tekad dan mau berusaha.
          Asalkan punya niat yang diwujudkan dengan aksi nyata, keberhasilan atau kesuksesan itu bukan sekadar wacana.

          Hidup dengan ambisi juga bukannya tanpa cela. Ada kalanya ambisi itu tak membawa kebaikan, tapi justru bencana.Ambisi itu bisa membuatmu buta. Kadang, muncul rasa iri yang bertransformasi jadi dengki. Hati kita  bergelora ketika orang lain berhasil meraih apa yang mereka inginkan. Disinilah perlunya nilai-nilai ajaran agama yang jadi pedoman bagi kita dalam menjalani dan meraih hasrat berada pada koridor yang tepat dan benar, turut senang melihat orang berhasil meraih impiannya yang bisa jadi juga kita inginkan. Tidak ada salahnya kita belajar dari pencapaian seseorang (FSY)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar