Senin, 25 Juni 2018

Menangis


Menangis
Oleh ; Febri Satria Yazid

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) menangis adalah respons fisik akibat dari refleks ataupun dari gejolak emosi yang dirasakan oleh seseorang.[1] Pada beberapa kasus menangis adalah sinyal yang dikirimkan oleh seseorang pada orang lain untuk memberitahu bahwa seseorang itu betul betul sedih atau tertekan.[1]
Lantas sinyal apa yang hendak dikirim oleh anak-anak yang menangis. Jika anak-anak tersebut belum bisa bicara mengatakan apa yang dia rasakan atau yang dia mau, orang tua perlu aktif menelusuri apa yang dialami anaknya, bisa jadi anak haus, lapar, atau buang air kecil/besar atau ada bagian tubuhnya yang tidak nyaman. Jika apa yang jadi pemicu anak menangis dapat ditemukan oleh orang tua hingga anak kembali nyaman, maka tangisan anak-pun akan berhenti.
Bagaimana jika yang menangis itu anak-anak yang telah dapat berkomunikasi dengan baik pada orang tuanya ? .Orangtua harus melakukan apa? Orang tua bisa  katakan, “Adik, kalau kamu menangis Ayah/ Ibu nggak bisa dengar kamu mau apa. Dulu waktu adik masih bayi karena belum bisa bicara, wajar kalau signal ketidaknyamanan adik sampaikan lewat tangisan” atau, “Ayo, stop dulu tangisannya, baru cerita apa yang bikin perasaanmu tidak enak.”.
Tindakan yang dilakukan orang tua dengan membujuk anak dengan cara  langsung membelikan anak barang yang ia inginkan,  justru anak akan menyimpulkan  bahwa menangis adalah senjata yang ampuh untuk menarik perhatian orangtua dan mendapatkan apa yang ia mau. Agar anak tidak binggung dalam menyikapi tindakan orang tua ataupun kakek – nenek atau saudara lain yang ikut terlibat dalam pengasuhan anak, maka diperlukan kesepakatan metoda yang hendak diterapkan agar anak dapat tumbuh dalam satu binaan yang kelak akan berdampak pada kepribadiannya setelah nanti dewasa dan menghindari konflik saling menyalahkan antar para pengasuh anak dengan orang tua-nya.


Cobalah bersikap netral ketika anak sedang bersikap cengeng. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa cara untuk mendapatkan perhatian orangtua dan apa yang ia mau adalah dengan bicara baik-baik dan jelas, bukan lewat menangis.
Emosi, perasaan, dan maksud tangisan anak memang sulit ditebak. Orang tua  harus sabar-sabar dan berlatih menerapkan beberapa cara antara lain ;  membantu perkembangan kecerdasan emosional anak, Anak dengan kecerdasan emosional biasanya tahu hal-hal apa saja yang disukainya dan yang tidak disukai. Maka kalau ada sesuatu yang membuatnya resah, ia bisa mengomunikasikan perasaan tersebut dengan baik pada orangtuanya, bukannya lewat tangisan.  Coba mulai tingkatkan sosialisasi anak,karena  bisa saja disebabkan karena kepercayaan dirinya saat bergaul atau bermain bersama temannya kurang. Tak ayal, mereka akan mencoba menangis atau merengek sebagai tanda “minta tolong” pada orang tua , atas masalah yang sedang dihadapinya ini.  Orang tua perlu mengajari anak untuk meluapkan emosinya dengan sehat, bisa dengan cara  mengajarkan anak untuk meluapkan emosi dengan melakukan aktivitas kesenian seperti menggambar dan menyanyi atau melakukan olahraga yang ia suka. Penting juga untuk mengingat bahwa tidak semua anak itu sama, karakter setiap anak berbeda-beda. Maka, terus cari tahu kegiatan apa yang disukai anak untuk meluapkan emosinya dengan benar bukan dengan cara menangis.
            Berdasarkan penelitian, perempuan menangis 30 hingga 64 kali per tahun dan, sementara pria menangis 6 hingga 17 kali per tahun.[2] Pria menangis antara dua hingga empat menit, sementara wanita rata-rata enam menit, di mana menangis menjadi terisak-isak untuk wanita dalam 65 persen kasus, namun untuk pria dalam 6 persen kasus.[2] pada waktu anak-anak lelaki ataupun perempuan memiliki frekuensi menangis yang sama.[2]             
            Semoga dengan metoda binaan yang tepat, anak- anak dapat berkomunikasi mengungkapkan pemikiran atau hal-hal yang mereka mau tanpa tangisan, agar kelak setelah dewasa anak-anak dapat tangguh dalam mengatasi permasalahan kehidupan dan tidak cenggeng , Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar