Minggu, 03 Juni 2018

Que Sera Sera & Tawakal


QUE SERA SERA DAN TAWAKAL
Oleh Febri Satria Yazid
*pemerhati sosial
Masa depan adalah gambaran keadaan pada beberapa kurun waktu kedepan sebelum kita meninggal. Para pakar dari berbagai disiplin ilmu mengemukan berbagai macam strategi dalam mempersiapkan diri menyongsong masa depan agar dapat dilalui dan dijalani dengan baik, tidak tersingkirkan oleh seleksi alam yang begitu ketatnya. Persiapan sejak dari rencana menghadirkan seorang anak di tengah keluarga, persiapan finasial sejak dini, persiapan mental spiritual dan aspek-aspek lain dari kehidupan diseminarkan, dan menarik masyarakat untuk mengikutinya dengan satu maksud agar bisa menjalani dan menghadapi proses menuju masa depan itu berlangsung mulus mencapai sasaran yang diidam-idamkan.
Tahun 1956 Jay Livingdan Ray Evans menulis lagu Que Sera Sera yang kemudian menjadi sound track fil Alfred Hitchcock The Man Who Knew Too Much,menarik  garis tegas tentang masa depan ,membatasi rasa takut terhadap masa depan yang mengacaukan kebahagiaan saat ini.
Que sera sera memiliki arti apapun yang terjadi terjadilah,bisa bermakna kepasrahan atas suatu kejadian yang menimpa seseorang, bisa juga bermakna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT  Sang Pemilik kehidupan yang belum dan tidak kita ketahui.
‘The future’s not ours to see’ kita tidak tahu yang akan terjadi di masa depan. Banyak variabel  yang menyebabkan munculnya rasa takut dalam menghadapi masa depan antara lain ; depresi ,frustrasi dan putus asa, menghambat kemajuan,dan sulit dibidang hubungan sosial. Yang lebih utama timbulnya rasa cemas dalam menghadapi masa depan adalah lemahnya keyakinan kepada Allah Swt, kurang tawakal dan larut dalam pikran neqatif. Agar kita bisa melewati saat-saat kecemasan itu datang maka diperlukan keseimbangan dengan meyakini harapan hidup akan lebih baik,menciptakan harapan-harapan dengan bekerja  keras dan yang utama adalah tawakal.
Dalam surat Lukman ayat 34 Allah Swt berfirman ; 'Sesungguhnya Allah ,hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat . Dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam Rahim . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal'.
Ketidaktahuan kita tentang banyak hal itulah yang membuat kita senantiasa berusaha,punya harapan dan keyakinan bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini seperti hadist Rasulullah SAW ;'Barangsiapa yang hari sekarang lebih baik dari pada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang hari sekarang lebih jelek dari pada hari kemarin maka dia terlaknat”. Lagu Que Sera Sera berisi anjuran agar kebahagiaan hidup hari ini tidak dirusak oleh pemikiran kita akan hari esok ,tidak memusingkan masa depan ,kita lalui hari demi hari dengan sungguh-sungguh.
‘Words doesn’t give any means, but people do’ bahwa kata-kata tidaklah memberi makna, manusialah yang memberi maknanya,karenanya manusia mesti mencermati agar pemaknaan terhadap kata-kata yang terucap memberikan dorongan yang positif dan tidak memberikan makna menakutkan dalam mempersiapkan diri menyongsong masa depan.
Akan kah kita melihat pelangi setiap hari dalam kehidupan kita, akankah langit selalu berwarna biru, akankah berawan hitam. Kalau kita menyakini bahwa kehidupan ini berputar silih berganti dan kita mesti siap menghadapi kehidupan dalam situasi apapun, tentu kerisauan kita pada masa depan tidak akan sampai merusak kebahagiaan kita pada hari ini.Diperlukan ketawakalan kepada Allah SWT dalam waktu kita menghadapi bencana dengan keteguhan jiwa dan ketenangan qalbu yang tentram.Dalam surat Al-baqarah ayat 277,Allah SWT berfirman ; ‘ Sesungguhnya orang-orang beriman ,mengerjakan amal shaleh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya . Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati’.
Kesalahan dalam memahami tawakal bisa membuat seseorang menjadi enggan berusaha dan bekerja dan memilih menunggu. Orang semacam ini bisa berpikir jika Allah SWT menghendaki kita pandai ya pandai tanpa perlu belajar.Pemahaman semacam ini juga mematikan daya saing pada pelaku kehidupan dalam mempersiapkan diri bertarung merebut masa depan yang sarat dengan berbagai kendala dan hambatan.
Tawakal berarti mewakilkan atau menyerahkan.Dalam agama Islam berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
Kalau kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimanakah masa depanku?.Pertanyaan positif karena itu berarti kita memahami dan menyadari betapa pentingnya merencanakan sesuatu.Sebagian besar kita membayangkan kehidupan masa depan itu sesuatu yang indah lebih baik dari kondisi kini yang memberi spirit dan dorongan kepada kita untuk mempersiapkan dengan penuh harapan, kecuali kalau yang  bersangkutan berada dalam keputusasaan.
Mengetahui apa tujuan kita dalam melakukan sesuatu amatlah penting agar kita bisa melakukan pemanfaatan yang optimal dari apa yang kita lakukan.Dengan demikian fase-fase kehidupan akan maksimal pada setiap fase-nya, sejak seseorang lahir, melewati fase kanak-kanak, remaja, dewasa, tua sampai kembali kepada Sang Pencipta. Dengan membuat perencanaan sejak dini dan memperhitungkan semua aspek kehidupan, diharapkan masing-masing kita akan berhasil melalui masa depan yang gemilang, hidup dalam suasana nyaman baik lahir maupun bathin.
Bertawakal adalah tumpuan terakhir dalam suatu usahaa atau perjuangan ,menyerahkan diri kepada Allah SWT setelah berusaha mengikuti sunnatullah yang Allah SWT tetapkan(FSY).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar