Rabu, 22 November 2023

Buntu

 

Buntu

Oleh : Febri Satria Yazid

*pemerhati sosial

 

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata buntu  berarti tertutup ( tidak dapat terus ;  tentang pintu, jalan, pipa, dan sebagainya); tertutup salah satu ujungnya (jalan, pipa, dan sebagainya ); terhalang (oleh sekatan dan sebagainya); tersekat; tersuntuk (tentang akal, pikiran, dan sebagainya). Selain dari makna harfiah di atas, buntu dapat bermakna beragam tergantung pada konteks penggunaan kata tersebut.

        "Buntu" dapat merujuk pada situasi di mana tidak ada solusi yang jelas atau terlihat sulit untuk menemukan solusi. Misalnya, seseorang mungkin menghadapi masalah yang membuat mereka merasa "buntu",  karena tidak tahu bagaimana menyelesaikannya setelah mencoba melakukan beberapa upaya untuk memecahkan kebuntuan terhadap masalah yang muncul.

            Dalam hubungan in terpersonal,   buntu  juga dapat merujuk pada keadaan di mana hubungan atau komunikasi antar individu mengalami kesulitan atau terhenti, disebabkan karena ke tidak mampuan kedua belah pihak dalam mencari solusi, jalan tengah yang dapat menerobos kebuntuan tersebut. Dalam bukunya ‘Perempuan Jika Itulah Namamu’ , Kang Maman menuliskan; Cinta pun tak mesti dirampungkan, jalani sehalaman demi sehalaman, tanpa ada bab penutup, apalagi penentu. Biarkan seperti anak-anak bermain , berhenti sendiri bila lelah telah tiba.

            Dalam konteks perjalanan atau arah, dalam navigasi atau perjalanan, kata "buntu" dapat mengacu pada jalan atau jalur yang tidak memiliki kelanjutan atau titik akhir yang jelas, bisa jadi akibat salahnya panduan  atau kesalahan dalam membaca peta petunjuk arah dan faktor lain yang menjadi variabel dalam menentukan arah perjalanan

            Kita juga dapat mengalami kebuntuan dalam berpikir dan berkreasi. Orang sering menggambarkan pemikiran atau ide yang terhenti dan sulit berkembang sebagai "buntu." Misalnya, seorang penulis yang mengalami kesulitan menemukan ide yang mau dituangkan dalam bentuk tulisan,  dapat dikategorikan sebagai bentuk kebuntuan.

            Dalam bekerja  kebuntuan juga bisa terjadi, tak banyak lagi peluang untuk mengembangkan karier, terjebak dalam rutinitas yang membosankan, diperlakukan tidak adil, gaji tidak sesuai dengan pekerjaan, dengan perkembangan teknologi di mana tenaga manusia digantikan oleh mesin, pekerjaan tidak menantang. Demikian juga dalam bisnis, bisa terjadi kebuntuan dalam memasarkan produk dan jasa , atau produk yang kalah bersaing dengan kemajuan teknologi yang pesat atau karena ketidakmampuan beradaptasi dan meningkatkan inovasi dan kreasi.

            Penting untuk memahami konteks spesifik agar dapat menafsirkan kata buntu dengan baik dan benar sesuai dengan konteks yang dialami dalam kehidupan. Berlama-lama dalam kebuntuan, baik buntu dalam hal ketidakmampuan menyelesaikan masalah, tertutupnya kran komunikasi dalam mencari solusi setelah nyasar dan menemukan jalan buntu, dan yang lebih parah terjadinya kebuntuan dalam berpikir dan berkreasi, bisa berdampak buruk kepada jiwa dan bisa berdampak pada gangguan psikis, terjebak di jalan buntu, dan tak tahu harus melakukan apa. Perasaan tertekan hingga hampa mungkin akan kita rasakan saat menemui jalan buntu.

            Jika hal ini terjadi, kita perlu membiarkan semua perasaan mengalir dulu apa adanya bisa berupa perasaan tertekan hingga perasaan hampa yang mungkin akan kita rasakan saat menemui jalan buntu. Psikiater Yoon Hong Gyun menuliskan di bukunya, How to Respect Myself, bahwa rasa hampa adalah emosi yang muncul saat pikiran kosong. Saat kita merasa berada di jalan buntu, bisa jadi yang perlu kita lakukan adalah berbalik dan mencari jalan baru , dengan harapan jalan baru bisa merubah keadaan menjadi lebih baik dan melebihi ekspektasi kita.

            Lebih baik menghindar untuk menyalahkan diri sendiri, dengan  melakukan sejumlah perbaikan menuju kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya. Langkah pertama adalah memberi rasa nyaman pada diri, agar bisa bangkit dan melangkah untuk mencari jalan baru. Untuk hal yang sudah tidak mungkin lagi dirubah, kita mesti mengajak diri untuk berdamai dengan keadaan , mengikhlaskan realitas yang terjadi. Fokus saja pada perbaikan yang mungkin dilakukan. Baca buku, tonton presentasi, atau cari inspirasi dari sumber-sumber lain yang dapat merangsang kreativitas dan pemikiran kita. Terkadang, melihat cara orang lain menangani situasi serupa dapat memberikan ide yang berguna.

            Jika kita  merasa buntu karena percobaan sebelumnya tidak berhasil, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar. Identifikasi apa yang tidak berfungsi dan menggunakannya sebagai landasan untuk mencoba pendekatan baru.  Gunakan metode pemecahan masalah, seperti membuat daftar solusi potensial, membuat diagram alur, atau menggunakan pendekatan kreatif seperti brainstorming. Brainstorming adalah suatu teknik atau metode yang digunakan untuk menghasilkan gagasan-gagasan kreatif dan solusi atas suatu masalah atau tugas tertentu melalui diskusi kelompok yang bebas. Metode ini dirancang untuk merangsang pemikiran bebas dan kolaboratif, serta mendorong partisipasi aktif dari semua anggota tim atau kelompok. Brainstorming membuka ruang untuk ide-ide yang mungkin tidak muncul dalam pemikiran individu. Prosesnya merangsang kreativitas dan memungkinkan berbagai perspektif untuk diungkap. Brainstorming dapat membantu dalam mengatasi masalah kompleks dengan menggabungkan pengetahuan dan pengalaman dari berbagai anggota tim. Ini dapat menghasilkan solusi yang lebih holistik. Dengan mendorong partisipasi aktif dari semua anggota tim, brainstorming mempromosikan kerja sama dan kolaborasi. Ini menciptakan lingkungan di mana ide-ide dapat dibagikan dan diolah bersama. Brainstorming memungkinkan anggota kelompok untuk merangsang dan membangun satu sama lain. Ide-ide yang muncul dapat memicu pemikiran tambahan dan meningkatkan kualitas kontribusi. Dengan memungkinkan penyampaian ide secara cepat, brainstorming dapat mempercepat proses pengambilan keputusan. Ini terutama berguna ketika tim perlu menemukan solusi atau membuat keputusan dengan cepat.

            Dengan mengoptimalkan kekuatan kreativitas dan kerja sama kelompok, brainstorming menjadi alat yang efektif untuk memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide inovatif.

            Jika kebuntuan  terkait dengan masalah pribadi atau emosional, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Latihan fisik dan perawatan diri dapat berkontribusi pada kesehatan mental dan membantu mengatasi kebuntuan. Hindari terlalu keras pada diri sendiri dan berikan diri kita waktu untuk pulih.

            Proses mengatasi kebuntuan mungkin memerlukan waktu, dan tidak selalu ada solusi instan. Menurut ajaran Islam, Allah menyampaikan bahwa mintalah kepada-Nya dengan sabar dan shalat. Allah tidak menjanjikan hidup ini mudah, tapi menjanjikan setiap ada masalah pasti setelah hal itu kemudahan. Logika kita sebagai manusia terbatas, namun iman tak terbatas. “ Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu. Dia sendiri akan menyertai engkau. Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Janganlah takut dan janganlah patah hati. Dia akan menopang engkau dengan tangan kanan-Nya yang membawa Kemenangan ( Doa Yeni Dewi Siagian Psikolog- untukmu , dalam tulisannya  yang berjudul : Career Switch Alias Beralih Profesi, Siapa Takut). Setiap orang unik, jadi mungkin diperlukan eksperimen dengan berbagai strategi untuk menemukan apa yang paling efektif untuk kita. Dengan waktu semuanya akan kembali baik. Lakukan yang terbaik dan tetaplah jadi dirimu sendiri (fsy)

           

 

 

Kamis, 09 November 2023

Antik

 

Antik

Oleh : Febri Satria Yazid

*pemerhati sosial

 

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata antik mempunyai makna kuno, tetapi tetap bernilai sebagai hasil karya seni atau benda budaya (tentang barang-barang). Barang antik berasal dari bahasa Latin yaitu antiquus yang berarti "tua" adalah barang menarik yang sudah berusia tua atau barang kuno ..

            Kemarin tanggal 08 November 2023 di City Link Vintage Festival, saya melihat pameran dan bazar barang antik dan ‘djadoel’ berupa uang lama, prangko , PH, kaset, radio, dokumen, jam, keris, buku, majalah, mainan lawas , sepeda , vespa, sepeda motor, mobil antik, Army dan komunitas barang lawas Cikapundung. Pameran dan  bazar ini akan berlangsung hingga tanggal 12 November 2023 yang akan datang. Dengan kegiatan semacam ini, diharapkan masyarakat dapat menghargai karya seni barang-barang antik atau benda budaya tersebut dan menempatkan kejadulannya menjadi barang bernilai tinggi.

            Suatu benda dikatakan "antik" ketika benda tersebut memiliki nilai sejarah, seni, atau keunikan tertentu yang membuatnya dianggap sebagai artefak berharga dari masa lalu. Untuk dapat dikategorikan sebagai suatu benda yang dianggap antik ada kriteria yang mesti dipenuhi  tergantung pada bidang atau disiplin ilmu yang bersangkutan. Ada beberapa kriteria umum yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu benda dapat dianggap antik yaitu usia,  apabila  telah berusia puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun. Namun, tidak ada batasan angka pasti yang mengidentifikasi suatu benda dinyatakan antik. Beberapa negara atau organisasi mungkin memiliki definisi hukum atau pedoman tersendiri terkait usia suatu benda untuk dianggap sebagai antik.

            Kelangkaan atau sulit ditemukan dapat memiliki nilai antik yang tinggi. Faktor ini dapat mempengaruhi apakah suatu benda dianggap berharga dan dicari oleh para kolektor atau penggemar. Benda-benda yang memiliki nilai sejarah atau kultural penting dalam suatu masyarakat atau periode tertentu sering dianggap antik. Misalnya, artefak dari periode sejarah penting, seperti zaman kuno atau era tertentu.

            Kondisi fisik benda sangat mempengaruhi apakah suatu benda dianggap antik. Benda-benda yang masih dalam keadaan baik dan terawat dengan apik biasanya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada yang telah mengalami kerusakan atau memerlukan perbaikan besar.

            Keindahan atau kualitas seni suatu benda juga dapat mempengaruhi apakah benda tersebut dianggap antik. Benda-benda yang dianggap sebagai karya seni atau memiliki nilai estetika yang tinggi sering kali dicari oleh kolektor dan penggemar seni budaya.

            Batasan mengenai kapan suatu benda dianggap antik dapat bervariasi tergantung pada konteks dan disiplin ilmu yang bersangkutan. Misalnya, dalam bidang seni dan perhiasan, benda-benda dari abad ke-19 atau sebelumnya sering dianggap antik. Namun, dalam bidang teknologi atau arsitektur modern, batasannya mungkin saja berbeda.

            Definisi dan batasan mengenai apakah suatu benda dapat dianggap antik dapat berbeda di berbagai negara atau dalam berbagai konteks seni dan budaya. Selain itu, pasar antik dan koleksi bisa memiliki standar sendiri dalam menilai apakah suatu benda atau barang  dapat dianggap antik atau tidak.

            Ketika foto saya dan kang Sonny di pameran dan bazar benda antik tersebut saya pos ting di grup Komunitas Penulis , penulis senior pak Jumari Haryadi Kohar berkomentar ; “emang antiek nih manusia”, membuat pikiran  saya terbuka  untuk mengulas tentang manusia antik, selain benda dan barang antik. Di tengah masyarakat kita juga mendengar adanya  istilah "manusia antik"  yang berjiwa matang lebih tua dari usianya.  Kata ‘antik’ melekat pada dirinya disebabkan    oleh keunikan baik perilaku maupun sikapnya yang dinilai langka di tengah zaman yang serba modern saat ini.   Manusia antik  biasanya dianggap aneh oleh orang-orang lain, padahal orang lain saja yang tidak dapat mengerti dengan kelakuannya yang terkadang dinilai sesat.  Selain intuisinya yang tinggi, manusia berjiwa unik  juga haus akan ilmu dan filsafat. Mereka tidak melakukan sesuatu untuk kekayaan dan kenikmatan dunia semata, melainkan membawa dampak yang baik untuk orang lain karena keyakinannya bahwa sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama. Manusia antik mendedikasikan kehidupannya untuk kesejahteraan manusia. Walau seluruh manusia menyakiti dan tidak dapat mengerti, mereka tetap gigih membantu orang lain. Mereka tahu dunia ini sudah rusak dan penuh dengan kemunafikan, tetapi manusia antik  tetap semangat dalam menjalankan misinya dengan segala keunikan dan tingkah langka yang mengundang perhatian khusus dalam lingkungan masyarakat dimana dia berada.

            Manusia berjiwa antik , mempunyai ciri lebih suka membaca buku, suka pada hal yang bernuansa spiritual dan psikologi, berpikir berlebihan sehingga sering mengalami kecemasan yang tinggi, khawatir, dan gelisah terhadap masa depan, peristiwa tertentu, atau tindakan yang diambil. Tak jarang, mereka terjebak dalam pemikiran negatif yang berkepanjangan. Manusia berjiwa antik suka menolong orang lain, memberi nasehat (baik) tanpa menggurui menceramahi membosankan dan suka menginspirasi meski cenderung  introvert. Mempunyai rasa  empati yang bagus dan berhati-hati dalam menulis/berbicara, suka berada di alam dan berinteraksi dengan binatang.

            Manusia yang mempunyai jiwa antik dalam menjalani kehidupan tidak materialistis, anti-mainstream dan menjunjung tinggi kemerdekaan terutama merdeka dari penjara mental dan lebih memilih meramu jiwanya dalam menyikapi peristiwa kehidupan,  sering kali berbeda pendapat dengan orang kebanyakan, suka menyendiri bukan berarti anti sosial , tetapi selektif dalam menentukan lintasan pergaulan ,  berpikir hal-hal yang lebih besar daripada terjebak dalam pernak pernik kehidupan, sehingga  kehidupan yang dijalani terasa lebih  berarti, bermakna dan nyaman. Lebih memilih    bergaul dengan orang yang lebih tua karena merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi.

            Setiap manusia memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda, sehingga cara terbaik untuk menjalani kehidupannya akan bervariasi sesuai dengan sifat, minat, dan tujuan individu, karena manusia perlu menentukan tujuan dan  visi hidupnya berupa tujuan karier, tujuan pribadi, atau aspirasi dalam hal hubungan atau pengembangan diri. Berani mengambil risiko dan mengatasi tantangan tanpa perlu takut  keluar dari zona nyaman. Kehidupan selalu berubah, dan adaptabilitas adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan peluang yang muncul.

            Setiap individu memiliki jalan unik untuk menemukan kebahagiaan dan makna dalam hidup mereka. Yang terpenting adalah mendengarkan diri sendiri, mengikuti hati nurani, dan memilih jalan yang terbaik sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan dan visi hidup masing-masing (fsy)

 

 

 

Kamis, 02 November 2023

Tajamnya Pena

 

‘Tajamnya Pena’

Oleh ; Febri Satria Yazid

*Pemerhati sosial

            ‘The pen is mightier than the sword’ (pena lebih tajam daripada pedang). Demikian tulisan  sastrawan Inggris Bulwer Lytton pada tahun 1839 dalam dramanya Richelieu atau  Konspirasi yang masih populer hingga saat ini. Pena adalah alat untuk menyampaikan gagasan tanpa kekerasan agar tercipta komunikasi yang baik. Pena sebagai alatnya dan tulisan sebagai produknya, sementara otak adalah inti dari pemikiran yang dituangkan menjadi tulisan melalui perantaraan pena.

            Sebuah pemikiran yang tajam akan menghasilkan tulisan yang tajam pula. Ketajaman pena dapat digunakan untuk mengubah pandangan seseorang baik ke arah positif maupun negatif. Ketajaman pena juga dapat membunuh lawan dengan pembunuhan karakter yang akibatnya lebih berbahaya. Demikian besar dampak dari ketajaman pena dapat merubah keadaan, bisa melebihi ketajaman pedang yang dapat melukai bahkan mematikan seseorang secara fisik. Tajamnya pena jika merubah pandangan ke arah negatif, dapat melukai jiwa.   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jiwa memiliki arti roh manusia (yang ada di tubuh dan menyebabkan seseorang hidup. Jiwa juga diartikan sebagai seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, dan sebagainya). Bayangkan efeknya jika tajamnya pena menusuk kehidupan batin manusia.

            Tulisan yang begitu kuat dalam membangun karakter atau situasi hingga mampu mempengaruhi emosi pembaca secara mendalam, mengubah persepsi mereka terhadap karakter tersebut. Pembunuhan karakter atau perusakan reputasi adalah usaha-usaha untuk mencoreng reputasi seseorang. Tindakan ini dapat meliputi pernyataan yang melebih-lebihkan atau manipulasi fakta untuk memberikan citra yang tidak benar tentang orang yang dituju. Tajamnya pena dapat berpengaruh pada sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti seseorang.

            Pena lebih tajam dari pedang,  dalam bahasa Indonesia dimaknai sebagai sebuah nasihat untuk selalu hati-hati dalam dalam berkata-kata, karenanya ada peribahasa  'mulutmu adalah harimaumu', yang berarti bahwa perkataan bisa menjadi “senjata tajam” sehingga dapat menyakiti orang lain jika tidak dijaga yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.

            Peristiwa  yang terjadi di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Jawa Barat pada Minggu 29 Oktober 2023, membuktikan betapa tajamnya pena di media sosial yang menimbulkan percekcokan antara Admin WhatsApp Grup dan anggota WhatsApp Grup itu, keduanya terlibat perselisihan di WhatsApp Grup. Pernyataan pelaku dinilai Admin mengejek , lalu Admin bertindak dengan mengeluarkan pelaku dari grup. Pelaku tidak bisa menerima tindakan Admin tersebut, lalu pelaku menemui Admin dan menghabisi nyawanya.

            Beragam pertengkaran , bahkan tindak kriminalitas seperti contoh kasus di atas terjadi karena kurang adab dan etika dalam berkomunikasi dan  berkomentar. Adab dan etika adalah akhlak mulia dalam bentuk sikap tingkah laku, tabiat, kebiasaan dan pada intinya, adab dan etika adalah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, kesantunan akhlak untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang paham aturan dan bertanggungjawab. Komunikasi dan interaksi antar manusia dalam media sosial tidak jauh berbeda dengan komunikasi dan interaksi di dunia nyata. Karena itu, etika dan adab sopan santun tetap harus diterapkan di dalam media sosial. Sisi lain yang harus dicermati penulis adalah kepastian informasi , akurasinya dan bisa dipercaya. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, lebih baik tidak usah disampaikan untuk menghindari berita hoaxs.

            Kejadian-kejadian yang bermula dari ‘tajamnya pena’ yang berdampak positif bagi yang membaca goresan tinta dari pena tersebut tentu selayaknya terus kita pupuk dan bangun, akan tetapi untuk ketajaman pena yang berdampak negatif harus kita hentikan dan kita telusuri akar masalahnya. Pembekalan tentang adab dan etika berkomunikasi ini, ada baiknya sudah dimulai  sejak usia dini melalui Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) dengan pembentukan karakter anak secara utuh meliputi aspek kecerdasan, emosi, spirit dan sosial. Anak diibaratkan seperti  kertas kosong dan ‘pena’ berperan penting dalam menentukan tulisan yang hendak digoreskan . Teori ini dikemukakan oleh John Locke, mengungkapkan bahwa anak lahir ibarat sebuah 'kertas kosong' yang membutuhkan orang dewasa untuk mengisi dan mewarnainya. Drs. Sudarna dalam buku PAUD berkarakter , memaparkan identifikasi kecerdasan menurut Howard Gardner , meliputi ; 1. Linguistik yang berkaitan dengan bahasa kecerdasan ini diungkapkan dalam bentuk kata-kata. Mereka yang memiliki kecerdasan ini gemar membaca dan menulis serta memiliki kemampuan mengolah kata secara tulisan maupun tulisan.

2.  Logis matematis (nalar logika dan matematika yang berhubungan dengan kecerdasan ilmiah).

3. spacial ( ruang dan gambar) kecerdasan yang cenderung berpikir dalam gambar melalui sajian visual

4. Musikal (musik, irama dan bunyi/suara), yang memiliki kecerdasan ini peka dengan suara atau bunyi-   bunyian terutama nada dan lagu.

 5. Badani –kinestik ( badan dan gerak tubuh) orang yang memiliki kecerdasan ini memproses informasi melalui sensasi yang dirasakan pada badan.

6. In terpersonal (antar pribadi, sosial) orang yang memiliki kecerdasan ini menyukai kerja kelompok.

 7. Intrapersonal ( hal-hal yang sangat pribadi) yang memiliki kecerdasan ini memahami dirinya sendiri.

            Dengan penjelasan identifikasi kecerdasan di atas, diharapkan orang tua melakukan langkah dini dan kongkret dengan cara memelihara , merawat, membesarkan, menyantuni dan mendidik dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang dalam bahasa ‘pena’ yang tajamnya berdampak positif dalam mendidik dan mempersiapkan anak usia dini yang berkarakter sehingga pada saat anak-anak memasuki pendidikan formal di PAUD, orang tua dan guru dapat bersinergi mencetak generasi yang berilmu pengetahuan yang memiliki sifat ketuhanan yang kuat dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt, memiliki akhlak dan kepribadian yang mulia, sehingga pena lebih tajam daripada pedangmenghasilkan hal positif dalam menjalani kehidupan yang damai dengan sesama.(fsy)