Rabu, 21 Februari 2024

Keseimbangan Yang Terancam

 

Keseimbangan Yang Terancam

Oleh ; Febri Satria Yazid

·         Pemerhati sosial

 

            Pesta demokrasi tahun ini menyisakan duka bagi para petugas yang mengawal pemilihan umum 2024. Berdasarkan Kementerian Kesehatan  Republik Indonesia melaporkan sebanyak 57 petugas Pemilu 2024 meninggal dunia sepanjang periode 10-17 Februari 2024. Petugas tersebut terdiri dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga Perlindungan Masyarakat (Linmas). Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan  Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka itu berdasarkan data yang dihimpun pada 10-17 Februari 2024.

            Refleksi Pemilihan Umum 2019, total ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit. Banyak KPPS meninggal pada Pemilu 2019 disebabkan oleh  beban kerja di Pemilu 2019 cukup besar sehingga menjadi salah satu faktor banyak petugas yang sakit atau meninggal dunia, namun IDI membantah dan menyebut bahwa fakta penyebab utama kematian petugas KPPS pada Pemilu 2019 bukan karena kelelahan, melainkan adanya penyakit bawaan seperti ada darah tinggi atau penyakit lain akibat tidak minum obat secara teratur.

            Dari laporan kompas.com, penelitian di Yogyakarta oleh tim ahli dari UGM yang terdiri dari lintas fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Psikologi, mengungkapkan bahwa penyebab kematian terjadi secara natural, tidak ditemukan indikasi keracunan seperti berita yang banyak beredar di tengah – tengah masyarakat pada waktu itu.

            Dengan terulangnya kembali kasus meninggalnya petugas Pemilu tahun 2019 di Pemilu 2024 ini, meski jumlah petugas yang meninggal dunia pada Pemilu 2024 jauh lebih sedikit dibandingkan dengan korban pada Pemilu 2019,  sepatutnyalah pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terutama menyangkut beban kerja , dikaitkan dengan usia dari petugas tersebut. Selain itu seleksi perekrutan tugas dan unsur lain agar terjadi keseimbangan.

            Seimbang adalah sebanding; sama berat, derajat, ukuran, dan sebagainya (KBBI: imbang), sehingga kita harus bisa menempatkan keseimbangan ini dalam berbagai lini kehidupan. Keseimbangan adalah kondisi di mana berbagai unsur atau elemen berada dalam proporsi atau distribusi yang seimbang, menciptakan suatu harmoni atau keselarasan. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, keseimbangan ekologi, atau keseimbangan dalam hubungan in terpersonal.

            Dalam konteks keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, mencapai keseimbangan berarti mengelola waktu dan energi dengan bijak agar tidak terlalu terfokus pada pekerjaan saja, namun juga memberikan perhatian yang cukup pada aspek-aspek pribadi seperti kesehatan, keluarga, dan rekreasi. Keseimbangan dapat menjadi kunci untuk menjaga kesejahteraan dan keharmonisan dalam berbagai situasi. Ini melibatkan pengaturan dan manajemen yang efektif dari berbagai elemen sehingga tidak ada satu aspek pun yang mendominasi atau mengalami kelebihan beban. Mencapai keseimbangan memerlukan kesadaran diri, prioritas yang jelas, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dinamika yang berubah. Ini melibatkan pengelolaan waktu dan energi secara efektif untuk menghindari kelelahan, stres, dan kelebihan beban kerja. Prinsip kunci untuk mencapai keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi adalah dengan pengaturan prioritas, mengidentifikasi prioritas utama petugas baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan nilai tambah. Selain itu diperlukan pengaturan waktu dengan membuat jadwal yang baik untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi petugas. Tentukan batas-batas waktu untuk pekerjaan dan pastikan petugas memberikan waktu yang cukup untuk kegiatan pribadi yang dinikmati. Komunikasikan batasan-batasan waktu dengan atasan, rekan kerja, dan keluarga.           Manajemen stres diperlukan dalam menemukan cara untuk mengatasi stres, baik melalui olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan. Ini membantu menjaga kesehatan mental dan fisik petugas. Dalam bekerja, para petugas tidak perlu takut meminta bantuan dan jika memungkinkan, delegasikan tugas atau minta bantuan ketika kita  merasa terlalu terbebani. Ini membantu meringankan beban kerja petugas . Petugas juga perlu berlatih dalam pengelolaan energi dengan cara fokus pada manajemen energi daripada waktu. Pastikan kita memberikan waktu untuk pemulihan dan kegiatan yang memberikan energi positif. Petugas perlu tetap fleksibel dalam situasi yang terkadang tak terduga.  

            Keseimbangan yang terancam merujuk pada ketidakseimbangan antara beban kerja yang tinggi dan kesejahteraan petugas Pemilu. Fokus pada pekerjaan yang berlebihan dapat mengancam keseimbangan hidup, kesehatan mental, dan fisik para petugas. Beberapa poin penting yang menjelaskan tentang "keseimbangan yang terancam" dapat meliputi, beban kerja yang berlebihan ketika petugas pemilu sering menghadapi beban kerja yang besar, terutama selama periode pemilihan. Jumlah tugas dan tanggung jawab yang tinggi dapat mengakibatkan stres, kelelahan, dan tekanan mental. Kondisi kesehatan petugas Pemilu dapat terancam karena kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, termasuk kelelahan kronis, gangguan tidur, dan stres berkepanjangan. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi hilang karena fokus yang terlalu besar pada tugas Pemilu. Kehilangan keseimbangan ini dapat merugikan aspek-aspek kehidupan pribadi, seperti waktu bersama keluarga, rekreasi, dan kesehatan secara keseluruhan. Dalam situasi keseimbangan yang terancam, pentingnya dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait muncul sebagai faktor krusial. Perlunya evaluasi menyeluruh dan tindakan konkret untuk mengurangi beban kerja serta memberikan sumber daya dan dukungan yang memadai bagi petugas Pemilu. Perlu adanya langkah-langkah konkret untuk mengembalikan keseimbangan yang terancam. Ini dapat mencakup penyesuaian kebijakan, pemberian pelatihan, serta pengelolaan waktu dan energi yang lebih efektif.

            Dengan menyadari dan mengatasi tantangan ini, diharapkan bahwa keseimbangan antara beban kerja dan kesejahteraan pribadi petugas Pemilu dapat dipulihkan, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih berkelanjutan dan sehat. Konkretnya  mengenai langkah-langkah untuk mengembalikan keseimbangan yang terancam bagi petugas Pemilu perlu dilakukan evaluasi mendalam terhadap tugas dan tanggung jawab petugas agar beban kerja tidak terlalu berat. Meninjau dan, jika perlu, merevisi jadwal kerja agar lebih realistis dan dapat memberikan waktu istirahat yang memadai. Membangun sistem dukungan yang kuat di antara petugas Pemilu, termasuk rekan kerja dan atasan, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung secara emosional.

            Petugas Pemilu perlu  merasakan adanya perbaikan dalam keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi mereka, serta dapat melaksanakan tugas mereka dengan lebih baik dan lebih sehat secara keseluruhan, dengan demikian tugas mulia ini dapat mereka laksanakan dalam suasana lahir dan batin yang nyaman dengan hasil yang maksimal bagi kehidupan berdemokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga dalam Pemilihan Umum 2029 yang akan datang, kriteria untuk lolos menjadi petugas Pemilu lebih ketat dengan memperhatikan aspek kesehatan dan kecakapan kerja, sehingga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi dapat lebih baik dan penggunaan Teknologi Informasi(IT) yang kian dominan dapat meringankan tugas petugas Pemilu(fsy)

 

Kamis, 08 Februari 2024

Fenomena Umur

 

Fenomena Umur

Oleh ; Febri Satria Yazid

*pemerhati sosial

 

            Mumpung berada di bulan kelahiran saya, kali ini saya memilih umur sebagai topik bahasan. Dalam Kamus  Besar Bahasa Indonesia , umur adalah 'lama waktu hidup atau ada' (sejak dilahirkan atau diadakan). Empat huruf ini , U M U R sering jadi pembahasan dan kajian dari berbagai disiplin ilmu. Bagi kaum hawa, umur adalah sesuatu yang tabu untuk ditanyakan bahkan beberapa hari lalu saya melihat tayangan di media sosial seorang ibu marah-marah ketika penumpang kereta rel listrik  yang duduk di sebelahnya menyapa dengan sebutan ‘nenek’. Si Ibu sempat menendang kaki penumpang tersebut dan mengomel hingga akhirnya dilerai oleh petugas keamanan yang ada di kereta komuter tersebut. Berbagai tanggapan netizen muncul di ruang komentar , ada yang menanggapi ; ‘panggil saja Cinderella’

            Sebaliknya kita juga sering mendengar seorang nenek atau kakek yang sangat senang ketika disapa tante, mbak, om, mas  atau panggilan lain yang mengesankan dia lebih muda dari usia yang sesungguhnya, lalu ketika dia jelaskan bahwa dia sudah tergolong usia tua dan sudah punya cucu dan disimpulkan awet muda oleh penyapa, bukan main senang dan gembiranya sang nenek atau kakek tersebut.

            Fenomena apakah yang sesungguhnya terjadi di masyarakat, sehingga perkara umur ini bisa berpengaruh kepada sikap seseorang ketika orang yang berada di sekitarnya keliru dalam memberikan panggilan karena salah memprediksi umur berdasarkan tampilannya ? kenapa orang rela untuk melakukan perawatan fisik dengan menghabiskan banyak biaya atau mau ‘menyulap’ tanda-tanda penuaan umur yang secara sunatullah sudah digariskan Sang Pencipta untuk dilalui dan tak terelakkan. Apa yang hendak dicapai oleh seseorang yang selalu berupaya tampil muda di bawah umur sesungguhnya?. Banyak lagi pertanyaan yang muncul di benak kita tentang jumlah umur ini.

            Ternyata fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai aspek mencakup aspek budaya, sosial, dan ekonomi. Industri kecantikan dan perawatan kulit yang berkembang pesat ditandai dengan permintaan akan produk kecantikan dan perawatan kulit yang diklaim memiliki manfaat anti-penuaan meningkat pesat. Perusahaan-perusahaan kosmetik sering kali mengiklankan produk mereka dengan menekankan kemampuannya untuk memperlambat proses penuaan atau mengurangi tanda-tanda penuaan. Klinik kecantikan dan dokter estetika mungkin mengalami peningkatan permintaan untuk layanan ini.

            Perubahan gaya hidup  juga turut mempengaruhi, masyarakat  mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang lebih baik, olahraga teratur, dan kebiasaan sehat lainnya, dengan harapan bahwa hal ini dapat membantu mereka tampil lebih awet muda.

            Platform media sosial sering kali mempengaruhi dan memainkan peran penting dalam menciptakan standar kecantikan dan citra tubuh yang ideal. Tekanan untuk terlihat awet muda dapat diperkuat oleh tren dan norma kecantikan yang tersebar luas di media sosial.

            Dorongan untuk tampil awet muda juga dipengaruhi aspek psikologis dan perasaan sosial, termasuk keinginan untuk merasa lebih percaya diri, diakui, atau diterima dalam masyarakat. Fenomena ini dapat menciptakan tekanan sosial untuk terus mempertahankan penampilan yang lebih muda. Masyarakat sering kali terpapar pada berbagai produk dan layanan anti-penuaan, mulai dari suplemen makanan hingga terapi hormon. Persepsi awet muda dapat bervariasi di berbagai budaya dan kelompok masyarakat, dan standar kecantikan serta pendekatan terhadap penuaan dapat berbeda-beda.

            Mempertahankan penampilan awet muda dapat memiliki efek positif dan negatif, baik secara fisik maupun psikologis. Efek positifnya adalah dapat meningkatkan rasa percaya diri yang lebih tinggi.  Orang yang merasa puas dengan penampilan mereka cenderung merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental, merasa terawat dan menarik secara fisik dapat meningkatkan mood ( suasana hati atau keadaan jiwa ) dan kesejahteraan psikologis. Efek positif lainnya dapat menjadi motivasi untuk melakukan gaya hidup sehat dengan berupaya mempertahankan penampilan awet muda dengan  pola makan yang baik, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk. Pengembangan keterampilan perawatan diri dengan mempertahankan penampilan awet muda dapat mendorong individu untuk mengembangkan keterampilan perawatan diri, termasuk perawatan kulit yang baik, rutin kecantikan, dan pemilihan produk yang tepat.

            Ibarat dua sisi mata uang, mempertahankan penampilan awet muda mempunyai efek negatif  berupa terjadinya  tekanan emosional, terutama jika seseorang merasa tidak puas dengan penampilan mereka atau merasa terdorong untuk mencapai standar kecantikan tertentu.

            Produk dan prosedur perawatan anti-penuaan sering kali memiliki biaya yang tinggi. Mempertahankan penampilan awet muda dengan melibatkan perawatan medis atau produk kecantikan kelas atas dapat memberikan dampak negatif pada aspek finansial individu. Beberapa prosedur kecantikan atau penggunaan produk tertentu mungkin memiliki risiko kesehatan. Misalnya, operasi plastik atau penggunaan bahan kimia tertentu dapat menyebabkan efek samping atau komplikasi.

            Efek negatif lainnya adalah perasaan tidak puas dan stres apabila upaya untuk tetap awet muda tidak memenuhi harapan atau jika seseorang terlalu fokus pada penampilan fisik, ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan tingkat stres yang tinggi. Penggunaan media sosial dapat memperkuat tekanan untuk tampil awet muda, karena sering kali norma kecantikan yang tidak realistis dipromosikan di platform tersebut.

            Dalam ajaran Islam, disampaikan bahwa Rasulullah SAW adalah Uswatun Hasanah (contoh teladan dalam seluruh aspek kehidupan). Dalam praktik hidup sehatnya , Rasulullah SAW mengonsumsi protein dan Vitamin E, rutin berolahraga.  Tubuh yang sering berolahraga akan menjadi kuat dan dinamis. Menurut Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad As-Sayyid sebagaimana dikutip dari buku Tips Sehat Rasul, tiap-tiap anggota tubuh memiliki cara berolahraga sendiri. Olahraga dada adalah membaca, caranya dengan mulai membaca dari pelan menjadi keras. Olahraga mata adalah menulis dengan teliti. Olahraga telinga adalah mendengar suara tinggi dan baik. Demikian halnya dengan kekuatan batin, barang siapa ingin kuat hafalannya, maka dia harus banyak mengolah kekuatan hafalan, mengingat, dan berpikir. Mengatur pola tidur yang baik dan memelihara wudu juga merupakan cara hidup sehat ala Rasulullah SAW.

            Mengintegrasikan ilmu kesehatan dan ilmu agama dalam menyikapi umur dan menunda proses penuaan dapat membentuk pendekatan holistik terhadap kesejahteraan fisik dan spiritual. Pemahaman terhadap proses penuaan menurut  ilmu kesehatan adalah memahami secara ilmiah tentang proses penuaan, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana gaya hidup sehat dapat memperlambatnya, diintegrasikan dengan ilmu agama yang menyadari bahwa proses penuaan adalah bagian alamiah dari kehidupan dan bahwa setiap fase kehidupan memiliki tujuan dan makna yang mungkin berhubungan dengan perjalanan spiritual. Menerapkan gaya hidup sehat dan spiritual dengan menerapkan pola makan seimbang, rutin berolahraga, cukup istirahat, dan menghindari kebiasaan buruk dan mempraktikkan nilai-nilai spiritual, seperti kebaikan, belas kasihan, dan rasa syukur, yang dapat memberikan kedamaian dan harmoni pada tingkat spiritual. Melibatkan diri dalam perawatan kulit dan tubuh yang tepat, serta merawat aspek-aspek kesehatan fisik dengan metode ilmiah dan mencari kekuatan spiritual melalui meditasi, doa, atau praktik keagamaan yang mendalam untuk memberikan ketenangan batin. Memahami dampak stres terhadap proses penuaan dan mengadopsi strategi manajemen stres, seperti meditasi atau olahraga dan menggunakan spiritualisasi sebagai alat untuk mengatasi stres dan menemukan arti dalam tantangan hidup. Menghargai tubuh sebagai rumah bagi jiwa dan merawatnya dengan baik melalui kebiasaan sehat dan menyadari bahwa tubuh adalah anugerah dan memperlakukannya dengan penuh rasa syukur serta tanggung jawab spiritual.

            Memahami bahwa umur adalah faktor alami yang memengaruhi tubuh dan kesehatan dan menyadari bahwa umur adalah bagian dari rencana Ilahi dan dapat memberikan peluang untuk pertumbuhan spiritual dan kebijaksanaan. Menciptakan rutinitas olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan usia dan melibatkan diri dalam praktik spiritual secara teratur untuk menguatkan ikatan dengan dimensi rohaniah.

            Dengan integrasi ini, seseorang dapat merasakan manfaat baik dari segi fisik maupun spiritual dalam perjalanan hidup mereka untuk menemukan keseimbangan antara keyakinan keagamaan dan prinsip kesehatan untuk meraih kesejahteraan yang holistik.(fsy)