Sabtu, 30 September 2023

Dunia Yang Diburu

Dunia Yang Diburu

Oleh : Febri Satria Yazid

*pemerhati sosial

Pagi tadi saya menerima pesan melalui whatsapp dari saudara senior saya, berupa kutipan yang disampaikan Syekh Hasan Al-Bashri Hasan yang  lahir di Madinah pada 642 Masehi. Beliau adalah salah satu ulama dari kalangan tabiin, yaitu generasi setelah para sahabat. Disebutkan oleh Imam Ibnu Abdil Hadi Rahmathullah, Hasan al-Bashri meninggal pada usia 88 tahun. “ Engkau mengejar dunia dan segala kenikmatannya, padahal dunia adalah hukuman bagi Nabi Adam”.

Pemahaman tentang dunia sebagai tempat hukuman setelah Nabi Adam melanggar perintah Allah adalah interpretasi yang berasal dari beberapa keyakinan agama tertentu. Ini adalah pandangan yang berasal dari berbagai tradisi agama dan memiliki nilai penting dalam konteks kepercayaan agama tersebut.

Dalam banyak tradisi agama, termasuk Islam, Kristen, dan Yahudi, cerita tentang Nabi Adam dan Hawa melanggar perintah Allah di taman surga  dan diusir ke dunia ini memang ada. Menurut narasi tersebut, penderitaan dan tantangan yang kita hadapi di dunia ini dianggap sebagai konsekuensi dari pelanggaran tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah keyakinan agama dan ada banyak pandangan dan interpretasi yang berbeda di antara berbagai aliran dan individu dalam agama-agama tersebut. Banyak orang memiliki pemahaman yang berbeda tentang hubungan antara manusia, Allah, dan dunia yang kita tempati.

Terlepas dari keyakinan dan pandangan tersebut di atas, ada baiknya kita  untuk memikirkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam memanfaatkan waktu yang kita jalani dalam kehidupan di dunia ini, agar tidak menjadi sia-sia, apalagi yang berkeyakinan bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara dan di sini kita mempersiapkan ‘bekal’ untuk kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Kata bijak yang populer “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu”, mempunyai makna  bahwa jika  satu hari berlalu tanpa dimanfaatkan dengan baik, maka sebagian potensi atau peluang dalam kehidupan juga hilang bersamanya. Dengan kata lain, setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi dalam kehidupan. Jika kita tidak memanfaatkan hari-hari tersebut, maka sebagian dari potensi dan kesempatan tersebut akan terbuang begitu saja.

Pesan ini mendorong manusia untuk menghargai waktu dan hidup dengan penuh kesadaran akan nilai setiap hari yang diberikan dan dilalui. Dengan memahami bahwa waktu adalah aset berharga, diharapkan kita akan lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan ini dengan tujuan yang jelas dan penuh makna.

Beberapa sumber informasi yang dapat memberikan pemahaman umum tentang konsep "dunia yang diburu". Dunia yang diburu adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sumber daya alam dan lingkungan hidup secara agresif dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia tanpa mempertimbangkan dampaknya. Ini sering terjadi ketika kebutuhan manusia terhadap sumber daya seperti air, pangan, energi, dan lahan bertentangan dengan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan.

Pendekatan ini dapat menyebabkan berbagai konsekuensi negatif, termasuk kehancuran ekosistem, kepunahan spesies, perubahan iklim yang lebih parah, kekurangan sumber daya alam, dan masalah sosial seperti ketidakadilan dan konflik terkait sumber daya. Dalam jangka panjang, eksploitasi yang tidak terkontrol dapat mengancam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, karena kita bergantung pada keseimbangan ekosistem yang sehat untuk menjaga kehidupan kita.

Untuk mengatasi dunia yang diburu, penting untuk mengadopsi pendekatan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap sumber daya alam. Hal ini melibatkan langkah-langkah seperti konservasi sumber daya, penggunaan energi, pertanian berkelanjutan, perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, serta mempromosikan kesadaran dan tanggung jawab lingkungan di kalangan masyarakat dan bisnis.  Ekonomi hijau atau "Green Economy" adalah sistem ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan alam dan sumber daya alam, sambil memaksimalkan manfaat ekonomi dan sosial.

Dalam ekonomi hijau, aktivitas ekonomi dan investasi difokuskan pada sektor-sektor yang mendukung pembangunan berkelanjutan, seperti energi terbarukan, pengelolaan air bersih, transportasi berkelanjutan, dan pertanian organik. Hal ini juga melibatkan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mempromosikan efisiensi energi, dan mendukung inovasi teknologi ramah lingkungan.

Pendekatan ini mengakui bahwa kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan adalah saling terkait dan harus diintegrasikan dalam proses pembangunan ekonomi. Ekonomi hijau berusaha untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan sosial untuk generasi sekarang dan masa depan.

Dengan upaya kolektif dan kesadaran akan pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan, kita dapat bergerak menuju dunia yang lebih berkelanjutan di mana kebutuhan manusia dipenuhi tanpa merusak ekosistem yang mendukung kehidupan kita.

Frasa "dunia yang diburu" adalah ungkapan umum yang menggambarkan semangat dan tekad untuk mencapai tujuan atau meraih sesuatu yang diinginkan dengan sungguh-sungguh. Konotasi positif atau negatif dari frasa ini tergantung pada konteks dan cara penggunaannya dalam kalimat atau situasi tertentu. Dalam banyak kasus, hal ini bergantung pada tujuan atau objek yang "diburukan", dan apakah pencariannya dilakukan dengan cara yang etis atau tidak.

 Makna Hadist ‘Bekerjalah untuk duniamu seakan kau  hidup selamanya. Dan persiapkan akhiratmu seakan engkau akan mati esok‘ adalah nasehat  yang mengajak seseorang untuk hidup dengan tekad dan semangat tinggi dalam mencapai tujuan atau cita-cita di dunia, namun juga tetap mempersiapkan diri untuk akhirat dengan sungguh-sungguh. Dengan kata lain, pernyataan ini mendorong untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan baik di dunia, tetapi juga tidak melupakan persiapan untuk kehidupan setelah kematian (akhirat). Nasehat ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, dan mengingatkan bahwa keduanya memiliki nilai dan urgensi masing-masing (fsy)

Sabtu, 23 September 2023

Pentingnya Kepentingan

 

 

Pentingnya Kepentingan

Oleh ; Febri Satria Yazid

*pemerhati sosial

 

            Jelang Pemilu Februari 2024 yang akan datang di Indonesia , ada frasa seperti judul tulisan saya  yang kerap kita lihat dan saksikan dalam kancah real politik  di negeri ini yang mengandung makna  bahwa kepentingan adalah hal yang selalu relevan dan penting dalam kehidupan berpolitik. Dalam konteks ini, "yang abadi" mengacu pada sesuatu yang selalu ada atau selalu relevan, dan kepentingan adalah faktor penting yang mempengaruhi tindakan dan keputusan seseorang dalam menentukan langkah dan pilihan politiknya. Dalam aturan main pemilu tahun 2024 ini, adanya aturan perundang-undangan yang berlaku menyangkut persyaratan bagi partai politik untuk memenuhi  ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) sebesar 4% pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemilu, bahwa ambang batas parlemen adalah sebesar 4% atau dengan kata lain partai politik yang memiliki suara 4% berhak untuk memperoleh kursi di parlemen.

            Dalam mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden,  adanya aturan tentang   presidensial threshold tentang  ambang batas pencalonan presiden  dan  calon wakil presiden  oleh partai politik. Presidensial threshold pertama kali diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden serta diterapkan dalam Pemilu 2004, Pemilu 2009, dan Pemilu 2014. Sejak berlakunya undang-undang  Pemilu dan dijalankannya pemilu serentak, aturan presidensial threshold menggunakan perolehan jumlah kursi DPR dan suara sah nasional pada pemilu legislatif sebelumnya dan presidensial threshold dalam undang-undang  Pemilu ditetapkan sebesar 20% dari jumlah kursi DPR atau 25% dari suara sah nasional dan aturan ini masih berlaku pada  Pemilu 2024 yang akan datang. Dengan adanya ketentuan tersebut, maka untuk memenuhi angka 20%, maka partai-partai politik yang jumlah perolehan suaranya di bawah 20% dari jumlah kursi DPR memerlukan koalisi dengan partai lainnya untuk memenuhi aturan dalam undang-undang Pemilu yaitu  sebuah atau sekelompok persekutuan, gabungan, atau aliansi beberapa unsur, yang dalam kerja samanya, masing-masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Aliansi seperti ini mungkin bersifat sementara atau berasas manfaat. Hal ini terlihat dengan terjadinya bongkar pasang koalisi partai-partai politik peserta pemilu 2024 yang hingga saat ini masih berlangsung sebelum resminya partai yang berkoalisi mendaftarkan pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum pada bulan Oktober 2024 yang akan datang.

            Kepentingan merupakan faktor fundamental dalam kehidupan manusia, memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan pribadi, sosial, dan ekonomi. Dengan demikian perlu untuk dijabarkan beberapa poin penting yang menjelaskan  mengapa kepentingan itu penting. Sebagai pendorong utama dalam manusia melakukan tindakan , kepentingan mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan atau tindakan  baik sebagai individu maupun kelompok yang didasari pada hal yang mereka anggap penting, misalnya dalam menentukan pilihan karier yang disesuaikan dengan minat dan tujuannya. Kepentingan itu juga penting dalam memberikan arah dan tujuan lebih fokus, mengetahui apa yang penting bagi seseorang dalam menetapkan tujuan hidup. Tanpa tujuan atau kepentingan, kehidupan dapat terasa tanpa arah dan tanpa makna. Kepentingan juga membantu dalam menetapkan prioritas. Ketika seseorang menyadari apa yang benar-benar penting bagi mereka, mereka dapat mengalokasikan waktu, energi, dan sumber daya mereka secara efektif dan efisien. Kepentingan juga penting dalam pengembangan  identitas dan nilai. Seseorang yang sangat memedulikan lingkungan mungkin mengidentifikasi dirinya sebagai seorang aktivis lingkungan. Nilai-nilai pribadi dan kepentingan dapat menjadi pilar dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Hal lain yang menyebabkan kepentingan sangat penting adalah kepentingan dapat memberikan motivasi intrinsik, yaitu dorongan dari dalam diri sendiri. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang mereka anggap penting atau berharga, mereka cenderung lebih termotivasi dan bersemangat. Selanjutnya dapat diuraikan bahwa pentingnya kepentingan dalam pengembangkan koneksi sosial. Kepentingan bersama dapat menjadi dasar bagi hubungan yang kuat. Orang-orang dengan kepentingan yang sama cenderung saling mendukung dan terhubung secara lebih mendalam. Poin penting lainnya, kepentingan mendorong pertumbuhan dan pembelajaran ketika seseorang mengejar kepentingannya, mereka cenderung mencari pengetahuan dan keterampilan baru yang terkait. Ini dapat mendorong pertumbuhan pribadi dan perkembangan profesional. Beberapa poin penting lainnya adalah kepentingan menghadirkan kepuasan dan kesejahteraan emosional sehingga dengan mengikuti dan memenuhi kepentingan pribadi dapat memberikan kepuasan dan kesejahteraan emosional. Ini dapat menciptakan rasa pencapaian dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Memupuk Inovasi dan Kreativitas, ketika seseorang memfokuskan energi mereka pada hal-hal yang mereka pedulikan, ini dapat memacu inovasi dan kreativitas. Mengejar kepentingan juga dapat membantu menemukan solusi yang inovatif terhadap tantangan atau masalah yang dihadapi. Membangun kontribusi positif untuk masyarakat baik secara individu atau kelompok dengan kepentingan yang kuat dalam kebaikan sosial atau lingkungan cenderung berkontribusi secara positif pada masyarakat. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang membantu membangun komunitas yang lebih baik.

            Jadi, kepentingan memiliki peran sentral dalam membentuk arah dan kualitas kehidupan manusia. Mereka dapat menjadi pendorong untuk pencapaian, pertumbuhan, dan kontribusi positif bagi diri sendiri dan masyarakat secara luas. Tidak ada yang salah dengan prinsip bahwa tidak ada teman dan musuh abadi, dan yang ada adalah kepentingan abadi. Ini adalah perspektif yang realistis dan sering kali dianggap sebagai bagian dari pandangan realpolitik, yang menekankan bahwa negara atau individu sering kali bertindak berdasarkan kepentingan mereka sendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa sementara kepentingan bisa menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan, tidak selalu harus menjadi satu-satunya faktor. Penting juga untuk mempertimbangkan nilai-nilai etika, moral, dan hubungan antarmanusia. Memiliki keseimbangan yang tepat antara mempertahankan kepentingan sendiri dan mempertimbangkan kepentingan orang lain adalah suatu hal yang bijaksana.

            Perlu diingat bahwa kepentingan bisa berubah seiring waktu, dan hubungan antara orang-orang juga dapat berubah seiring perjalanan hidup. Oleh karena itu, sementara kepentingan bisa menjadi faktor penting, tidak sepantasnya mengabaikan pentingnya membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan orang lain. Hal ini mengajarkan bahwa orang cenderung bertindak berdasarkan apa yang mereka anggap menguntungkan atau bermanfaat bagi diri sendiri. Kepentingan pribadi sering kali menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan.

"Kepentingan pribadi adalah kekuatan terbesar di dunia", pepatah ini menekankan bahwa dorongan untuk memenuhi kepentingan pribadi adalah salah satu kekuatan yang paling kuat dalam hidup manusia. Hanya dengan menjaga hubungan yang simbiosis mutualisme ( saling menguntungkan ), pentingnya kepentingan tersebut dapat  berlangsung langgeng , baik secara perorangan maupun terorganisir.(fsy-02.07-240923-DIY)