Jumat, 16 September 2022

Terpasung

·         Febri Satria Yazid

*pemerhati sosial

 

Sinonim / persamaan kata terpasung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah terbelenggu, terjebak, terkekang, terkungkung, terkurung, terpenjara, terperangkap, tersekap.

                Sudah sering kita membaca, mendengar atau memperoleh nasehat tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih pasangan hidup, mulai dari pesan Rasulullah SAW agar masing-masing memperhatikan 4 hal  yaitu kekayaan, keturunan , kecantikan/ketampanan dan yang utama adalah agamanya ( untuk agama ini , perlu juga kehati-hatian dengan maraknya berbagai aliran yang dalam pemahamannya bisa berbeda dan jadi pemicu konflik dalam kehidupan berumahtangga) dan untuk keempat hal tersebut perlunya keadaan yang sekufu (Kafâ`ah atau kufu` dalam perkawinan menurut hukum Islam yaitu keseimbangan atau keserasian antara calon istri dan suami sehingga masing-masing calon tidak merasa berat untuk melangsungkan perkawinan atau laki-laki sebanding dengan calon istrinya, sama dengan kedudukan, sebanding dalam tingkat sosial dan sederajat). Kemudian oleh beberapa ahli agama, psikologi, dan unsur disiplin ilmu lainnya yang berkaitan dengan kehidupan dalam berumahtangga nasehat Rasulullah SAW ini dikembangkan lagi dengan bahasa yang lebih sederhana dan dirinci agar lebih mudah dipahami dalam mewujudkannya, seperti pentingnya mengetahui karakter yang baik yaitu  kepribadian yang mempunyai perilaku yang memenuhi nilai-nilai dan kriteria ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, tidak egois, punya komitmen yang kuat  dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap dan sudah permanen. Selain itu perlu dicermati tentang  kestabilan emosi yaitu  kondisi atau keadaan emosi seseorang yang benar-benar kokoh, tidak cepat mengalami perubahan, dan tidak mudah berbalik atau terganggu terhadap gangguan atau rangsangan dari lingkungan dalam periode sebelumnya, seperti; cemas, marah, sedih, atau putus asa. Memiliki emosi yang matang akan memberikan reaksi emosional yang stabil, tidak mudah berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain. Emosi yang stabil dan positif antara lain adalah hidup tenang, tidak mudah tersinggung, tidak cemas, tidak sedih, tidak lekas marah, tidak iri hati dan dengki (sifat ini sangat berbahaya karena dapat berujung kepada tindak kejahatan akibat tidak dapat menerima  pencapaian atau keberhasilan orang lain atau dirinya merasa tersaingi ,sifat ini tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi bisa merugikan orang lain dalam bentuk tindak kejahatan ).

Persyaratan lain yang belakangan menjadi perhatian khusus dalam memilih pasangan adalah mencari tahu riwayat kesehatannya , tentu saja tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejak dini kondisi  kesehatan secara detail dari masing-masing pasangan untuk kemudian menyikapi kenyataan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, misalnya salah satu pasangan mandul, mempunyai penyakit yang perlu penanganan khusus dalam jangka waktu panjang, yang dapat berdampak mesti menunggu pemulihan kesehatannya untuk baru bisa mempunyai keturunan, misalnya . Jika kondisi kesehatan telah diketahui oleh masing-masing, mereka tinggal menyepakati hubungan diteruskan ke jenjang pernikahan atau dengan ikhlas mengakhirinya.  

Sisi lain yang tidak kalah penting yang perlu dicermati adalah tentang kemerdekaan kedua individu yang mau menjalani kehidupan berumahtangga, merdeka dari penjara mental, yang mengakibatkan terbelenggunya pasangan dalam menjalani kehidupan ,tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh dan tekanan pihak lain, bisa dari mertua, bisa dari pihak lain yang merasa telah punya banyak peran dan pengaruh kepada salah satu pasangan  atau karena faktor lain yang menyebabkan yang bersangkutan harus tunduk pada keadaan yang terjadi. Intinya pihak ketiga  merasa punya hak untuk mengatur dan campur tangan dalam rumah tangga kita. Bahkan lebih dari sekedar camour tangan ,malah ada yang mendikte tentang Langkah-langkah yang mesti dilakukan. Tidak sedikit kehiudpan rumah tangga berantakan karena faktor ini, meski sesungghuhnya kedua pasangan masih saling mencintai. Hal yang menggerikan tentunya .

Nasehat  Rasulullah SAW, teori-teori dari para ahli ilmu psikologi dan pengalaman-pengalaman yang kita pelajari dan lihat ( alam terbentang jadi guru ) dari mereka yang alami nasib tidak merdeka dalam menentukan jalan kehidupan sendiri, dapat kita pedomani agar tidak alami nasib yang sama, kehilangan kebahagiaan hidup yang sebetulnya dapat kita peroleh jika mampu melepaskan diri dari keterpasungan dan itu sama saja dengan kita telah ‘mati’ sebelum mati. (fsy)